Tur megabintang bintang Argentina Lionel Messi di India kacau balau pada Sabtu (13/12). Berikut duduk perkara kunjungan La Pulsa jadi nestapa.
Sejak pertengahan 2025, saat kabar Messi akan datang ke negeri Mahatma Gandhi tersebut, keriuhan tercipta. Antusiasme publik India begitu gempita akan kedatangannya.
Kedatangan Messi adalah bagian dari tur yang mencakup konser, klinik sepak bola usia muda, turnamen padel, serta peluncuran kegiatan amal di berbagai kota di India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Messi dijadwalkan berada di Stadion Salt Like, Kalkotta, Bengal Barat pada 13 Desember 2025. Awalnya tidak disebutkan berapa lama durasi Messi akan berada di sana.
Harga tiket pun dirilis. Harganya, yang termurah 3.500 rupee atau setara Rp645 ribu. Sekilas murah, tetapi angka tersebut lebih dari setengah pendapatan rata-rata mingguan orang India.
Seiring penjualan tiket, dikabarkan bahwa pemain Inter Miami tersebut akan menghibur pecintanya selama 45 menit. Tiket tersebut pun terjual habis dalam waktu yang singkat.
Namun, pada hari yang dinanti-nanti, ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan. Messi hadir ke dalam stadion dengan kawalan yang begitu ketat, hingga batang hidungnya tak terlihat.
Messi dikelilingi pengawal, politisi, artis, dan sejumlah pengusaha kaya. Sudah begitu, Messi juga berada di Slat Like tidak sampai setengah jam, hanya sekitar 20 menit.
Penonton di tribune kecewa. Mereka marah. Berteriak. Protes. Suasana akhirnya tidak terkendali. Penonton yang kecewa mulai meluapkan amarahnya dengan anarkis.
Awalnya hanya melempar benda-benda ke dalam stadion, kemudian kursi stadion. Penonton yang merah juga mulai turun ke lapangan meluapkan segala emosinya.
"Messi pergi dengan cepat, saya rasa dia merasa tidak aman. Saya hampir tidak sempat melihatnya," kata Lal Hmangaihzuala, salah satu penonton, kepada Reuters, dilansir dari CNN.
Karena insiden ini, aparat keamanan dikerahkan. Satadru Dutta, penyelenggara kedatangan Messi telah ditahan untuk dimintai pertanggungjawaban atas insiden memalukan tersebut.
Saat ini pemerintah setempat juga mencoba mengusut perkara. Kejadian serupa diharapkan tidak terjadi lagi di masa depan, karena ini mencoreng citra India di mata dunia.
(abs/jal)