Rahasia Berkendara Saat Terjadi Badai

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Minggu, 18 Sep 2016 18:02 WIB
Apa yang harus dilakukan jika Anda terjebak dalam kondisi cuaca ekstrim, khusunya saat hujan deras dengan angin kencang, banjir bahkan terhanyut?
Mobil melewati tiang listrik yang rubuh akibat badai di Taiwan, China 14 September 2016. (REUTERS/Stringer TAIWAN OUT)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anomali cuaca saat ini sulit diprediksi. Kondisi ekstrim memaksa para pengendara dan juga tunggangannya bekerja maksimal.

Apa yang harus dilakukan jika Anda terjebak dalam kondisi cuaca ekstrim, khusunya hujan deras dengan angin kencang dan berpotensi banjir? Bahkan ada kemungkinan mobil Anda hanyut terbawa luapan arus banjir.

Dikutip BBC.com, dalam wawancaranya dengan pakar cuaca dan otomotif yang pernah melewati skenario menakutkan dan berhasil lolos dari situasi krusial di atas kendaraan, Pete Williams dari Royal Automobile Club Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi adanya angin kencang dan hujan badai, apa yang harus dilakukan saat Anda berada di dalam mobil?

Cara terbaik berkemudi saat angin topan adalah tidak berkemudi sama sekali. Namun jika tidak ada opsi lain Anda harus berkendara, maka persiapkan segala sesuatunya bahkan untuk kondisi terburuk sekalipun.
Pertama, cari tempat berhenti yang aman dan legal, hubungi keluarga dan kerabat jika Anda tengah berada di tengah badai.

Namun, jika Anda benar-benar berada di dalam badai dan harus segera keluar dari badai, hal terpenting yang segera dilakukan adalah, berkendara secara pelan.

Saat badai, air akan menggenangi jalan dan empat ban akan terpapar air secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan ban kehilangan traksi dan kontrol. Jaga kecepatan dan selalu cek kondisi ban juga rasakan pergerakan kaki-kaki mobil.

"Skenario dari kebanyakan orang adalah memacu kendaraan saat melihat genangan. Namun jika itu terjadi di kecepatan 60 mil per jam, ban akan melayang dari permukaan air dan mengambang, membuat mobil tidak stabil."

Perhatikan arah angin. Pete mengatakan, pengaturan kecepatan sangat penting saat badai disertai angin kencang. Angin kencang yang melewati bagian bawah mobil berdampak mobil sulit dikendalikan dan mobil mendadak melakukan pengereman dengan sendirinya. Pegang stir dengan sempurna dan kuat.
Jangan terlalu banyak melakukan manuver. Pastikan Anda tidak diliputi oleh rasa panik dan tidak melakukan banyak manuver yang akan menyebabkan masalah karena jalanan licin. Skenario berkendara pelan adalah yang terbaik.

"Panik akan membawa Anda pada masalah yang jauh lebih besar. Bermanuver membuat kendaraan akan berdecit dan mengepot tak terkendali," kata Pete.

Ada banyak faktor yang membuat traksi ban hilang, seperti tekanan udara, permukaan jalan, kedalaman air dan kondisi ban. Namun yang paling utama adalah faktor kecepatan. Semakin Anda memacu kendaraan kencang semakin besar pula risiko kecelakaan.

Ketahui kondisi ban Anda. "Ban bukan hanya sekedar bagian dari mobil Anda," kata Sarah Robinson, penguji ban profesional Michelin. Menurut Sarah, ban adalah faktor utama dari performa keselamatan mobil.

Perhatikan tekanan ban secara berkala, semakin banyak Anda berkendara semakin cepat ban harus diganti. Luangkan lima menit dalam sebulan untuk memeriksa kondisi ban Anda.
Gunakan lampu yang yang sesuai. Dalam kondisi badai dan hujan deras, nyalakan lampu. Dengan begitu peluang Anda dua kali lebih besar untuk terlihat oleh pengemudi lain. Jangan menggunakan lampu jauh, karena lampu jauh akan membuat refleksi yang mengganggu pengelihatan berkendara saat hujan.

Jaga jarak. Saat kondisi angin kencang dan hujan, usahakan jarak dengan kendaraan di depan Anda sekitar dua sampai empat detik. Empat detik untuk kendaraan yang sejenis dengan mobil Anda, dan jarak lebih jauh mesti diperhatikan jika di hadapan Anda adalah truk, lori atau kendaraan besar lain.

Tetap berada di dalam mobil. Jika keadaan yang buruk menjadi sangat buruk, contohnya Anda terjebak dalam banjir, dan mengetahui jika mobil Anda mulai mengambang dan terbawa arus banjir, tetap berada di dalam mobil.

"Penyelamat tidak akan melihat Anda jika Anda keluar mobil dan hanyut. Mereka akan memeriksa mobil dan itu lebih mudah untuk proses penyelamatan," kata pakar juru kemudi Land Rover Amerika Utara, Bob Burns.

Selama di dalam mobil, tutup rapat pintu dan jendela. Pastikan Anda menggenggam benda keras untuk memecahkan kaca.
Jangan sepelekan kondisi, atau kemampuan Anda. Jangan beranggapan genangan air beberapa milimeter tidak akan membuat mobil Anda melintir dan celaka. Kebanyakan mobil tidak terkendali akibat genangan air sebelum terjadi kecelakaan fatal.

Jangan menganggap remeh kekuatan dari air, terlebih mobil-mobil saat ini adalah ibarat sebuah laptop yang memiliki empat roda dan Kebanyakan dari kecelakaan adalah faktor kesalahan manusia.

Kesalahan manusia secara psikologis akobat semakin canggihnya sebuah mobil, manusia beranggapan mereka benar-benar aman saat ada di dalam kabin. Mungkin sebuah mobil aman untuk membawa Anda dari A ke B, tapi tidak dalam sebuah kondisi yang memerlukan sentuhan yang lebih humanis, realis dan kesabaran, karena hal itu adalah aset lain yang akan membuat Anda selamat dari sebuah kondisi darurat.

"Jalan perlahan, perhatikan situasi dan kondisi. Gunakan perasaan Anda. Tidak ada hadiah bagi Anda yang berhasil lolos dari badai," kata Sarah.

(pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER