Ambisi Produsen China Saingi Tesla X di AS

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2016 18:43 WIB
NextEv asal China berambisi besar untuk menjual mobil listrik untuk bersaing dengan Tesla Model X di Amerika Serikat.
Tesla Model X yang mendapat saingan dari China (Foto: Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Spesialis kendaraan listrik China NextEV, menargetkan Tesla Model X sebagai pesaing mobil listrik di Amerika Serikat. Membangun EV dalam formula E kendaraan listrik seri balapan, NextEV saat ini berencana untuk menjual mobil di bawah merek NIO.

Yang pertama adalah EP9, sebuah mobil listrik kategori supercar dengan muatan kabin hanya dua orang, memiliki putaran roda sebesar 1,324hp, dan kabarnya akan dijual dengan harga US$ 1,2 juta.

Direktur Senior Desain David Hilton menggambarkan bahwa mobil tersebut sebagai "jembatan", antara mobil balap perusahaan dan SUV yang akan datang akhir tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Idenya tidak termasuk kedalam kepraktisan tapi untuk menerobos catatan dan menjadi terlihat fantastis," ungkap Hilton saat peluncuran EP9 pada bulan November di Eropa.

Dilansir dari Autonews, NextEV juga mengklaim bahwa EP9 memiliki kecepatan tertinggi 194mph dan dapat berakselerasi dari 0 hingga 60mph dalam 2,7 detik, sehingga mobil ini benar-benar masuk kedalam kategori mobil listrik tercepat di dunia.

SUV ini memiliki baterai 70 kilowatt-jam untuk jarak tempuh 330 mil, pada siklus pasar Eropa mobil ini dinilai sangat memuaskan. Cheng juga menggambarkan kinerja EP9 lebih baik ketimbang Tesla model X dan juga harga jual yang lebih murah.

"Mobil ini akan bersaing dengan Audi dan BMW, tetapi sebanding dengan harga pasaran Toyota. Rencananya penjualan di luar Amerika Serikat akan dimulai pada akhir 2018 atau awal 2019," terang Jack Cheng selaku pendiri NextEV.

NextEV adalah ide dari William Li, berencana membuat sejumlah kekayaannya melalui sebuah portal online, yang menyediakan harga up-to-date untuk dealer mobil di China.

Tak hanya itu, Li juga merencanakan keberhasilan NIO dengan memberikan layanan ke pelanggan dengan baik, sesuatu yang gagal dilakukan oleh Tesla di China.

(tat/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER