Jakarta, CNN Indonesia -- Balada mobil tua penuh cerita. Termasuk Presiden Joko Widodo yang pernah merasakannya, Sabtu (18/3) saat melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Barat.
Mobil Presiden Joko Widodo mogok ketika kunjungan kerja di Kalimantan Barat, Sabtu (18/3). Hal itu dikonfirmasi Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Kepresidenan Bey Machmudin. Saat ini, Presiden Jokowi menggunakan Mercedes-Maybach S600 Guard yang merupakan seri kenamaan pabrikan Jerman untuk para pemimpin dunia.
Namun sayangnya, umur mobil Pak Presiden sudah 10 tahun. Alias versi lama keluaran 2007, yang terlihat dari bentuk lampu yang masih tajam melengkung, berbeda dari versi di 2016, seperti yang digunakan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud saat kunjungan ke Indonesia belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, mogok karena bermasalah pada setting-an gas, sehingga laju kendaraan tidak bisa dalam keadaan normal," ujar Bey ketika dikonfirmasi Senin (20/3).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil mogok ketika menempuh perjalanan 30 menit usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mempawah. Di sekitar Kabupaten Kubu Raya, mobil Mercedes-Benz S600 Guard sedan ini berhenti.
Sebenarnya Presiden Jokowi pun memiliki mobil dinas lainnya, yaitu Mercedes-Benz S600 Pullman Guard di kelas limousin. Mobil ini lebih tua dibanding kan mobil Jokowi yang mogok di Kalimantan Barat, yaitu keluaran tahun 1999, alias genap 20 tahun di 2019.
Peristiwa ini awalnya tak diketahui pewarta, sebab bagasi mobil sempat dibuka. Biasanya, bagasi dibuka ketika presiden ingin memberikan oleh-oleh seperti kain, buku, dan kaos kepada masyarakat.
Sementara itu, beberapa rombongan yang beriringan, seperti mobil pewarta, berjalan mendahului mobil presiden. Hal yang menarik perhatian adalah saat Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di restoran dekat Landasan Udara Supadio.
Mereka tak lagi menaiki mobil Mercy, melainkan menumpang Alphard hitam. Alphard yang dimaksud adalah mobil cadangan yang selalu ada dalam rombongan presiden.
"Presiden dan ibu negara pindah ke Alphard. Ajudan mengecek situasi lebih dulu, kemudian ibu negara naik ke Alphard, baru Bapak menyusul," tutur Bey.
Sementara itu Deputy Director Marketing Communication Mercedes Benz Distribusi Indonesia Hari Arifianto kepada CNNIndonesia.com, mengakui sejak pertama terdengar akan keluar versi terbaru untuk mobil tersebut, pemerintah sudah berencana melakukan pembaharuan terkait mobil dinas pemerintahan termasuk presiden. Tetapi, akibat banyaknya desakan terhadap kondisi perekonomian tahun lalu, keinginan tersebut akhirnya urung dilakukan.
"Punya Jokowi sudah lumayan lama, estimasi sekitar keluaran 1998-1999," kata Hari.
"Merunut sejarahnya pemerintah punya rencana mau melakukan pembaruan. Tapi ternyata pemerintah dianggap tidak peka terhadap kondisi yang sulit. Akhirnya ditunda," kata dia.
Padahal, menurut Hari, sesuai dengan segmentasinya kepada kendaraan premium, sudah seharusnya pemerintah melakukan penyegaran terhadap armadanya. Terlebih, untuk mobil presiden sendiri sudah terbilang memasuki usia senja.
"Belum disinggung lagi dalam hal pembelian, karena sudah sangat tua sekali ya. Sudah menunda-nunda beberapa kali, karena kan ada usia pakai optimum, walau perawatan bagus," ungkapnya.
Versi terbaru dari Mercedes-Maybach S600 Pullman Guard adalah versi tertinggi yang dimiliki oleh pabrikan asal Jerman saat ini, di atas milik Raja Salman, Mercedes-Maybach S600 Guard.
Sebagai perbandingan, mobil Mercedes-Maybach S600 Guard tunggangan Raja Salman saat ini harganya berkisar Rp 10 Miliar, sementara Seri Mercedes-Maybach S600 Pullman Guard yang urung dibeli Jokowi bisa tembus di atas 900 ribu euro atau setara Rp12 miliar, tergantung modifikasi yang disematkan.
Secara terpisah, Kepala Sekretariat Kepresidenan Darmansjah Djumala menuturkan, Mercy yang ditumpangi Jokowi merupakan mobil yang dibawa langsung dari Jakarta. Mercedes itu merupakan keluaran 2007.
Darmanjah mengatakan, kondisi mobil yang digunakan sesungguhnya dalam keadaan baik karena pemeliharaan rutin dan bagus, sesuai dengan log book. Mobil itu masih layak dan sesuai dengan standar VVIP.
"Tapi faktor umur, sudah 10 tahunan. Jadi memang mobil itu ada detail kecil yang aus. Kemarin tidak fatal, cuma akselerasinya melemah. Gas diinjak, (mobil) tidak lari," kata Djumala.
Ia belum dapat memastikan mobil tersebut akan dipakai kemudian hari atau tidak. Sebab, dirinya belum menerima laporan lebih lanjut pemeriksaan terhadap mobil tersebut.
Sulit menerka apa yang terjadi dengan mobil orang nomor satu di negeri ini, hingga terhenti di tengah. Namun, selayknya sebagai simbol negara ada baiknya peremajaan dilakukan. Faktor keamanan harus jadi jaminan.
Meskipun pertimbangan keselamatan, cukup bijaksana pemerintah menahan pembelian atas dasar penghematan tanpa menghilangkan skala prioritas pengamanan kepala negara.
Bukan tidak mungkin muncul balada lain Mercy tua Pakde Jokowi.