Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan kendaraan Toyota Astra Motor (TAM), dari keseluruhan segmen keluarannya terus menurun terhitung dari awal Januari 2017 hingga April. Penurunan penjualan secara total berkisar di delapan persen.
Meski begitu, Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto menilai untuk market share pada periode yang sama terbilang lebih baik dari tahun sebelumnya, di 38 persen.
"Turun cukup signifikan. Januari turun lima persen, Februari turun delapan persen, kemudian Maret agak recovery marketnya naik sedikit," kata Soerjo di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, ada beberapa alasan turunnya penjualan pada kuartal pertama. Diantaranya, ialah daya beli konsumen memiliki waktu tertentu dan akan meledak di waktu-waktu tertentu, seperti menjelang lebaran.
Lalu, pada tiga bulan ke belakang hari kerja terlihat lebih sedikit. Sehingga, penjualan akan produknya terasa tidak optimal, termasuk pemilihan kepala daerah.
"Ya itu semua berpengaruh. Karena ada pengaruh juga di beberapa tempat itu Pilkada," ujarnya.
Bagi dia, menurunnya performa pada kuartal pertama tidak hanya dirasakan oleh industri otomotif. Seluruh industri di tanah air, memang tengah pada masa bertahan.
"Tapi untungnya di industri otomotif Toyota masih bisa
survive. Karena Agya kami luncurkan, Kijang baru (Venturer) dan Corolla Altis," ujarnya.
Secara total, ia melanjutkan, jumlah dari penjualan seluruh kendaraannya lebih dari 100 ribu unit. Hal itu berdasarkan data yang dikeluarkan Toyota, dengan rata-rata di tiap bulannya sejak awal tahun berjumlah 31.500 unit.
Menurutnya, dominasi penjualan masih pada produk Low Multi Purpose Vehicle (MPV), yakni Toyota Avanza, Kijang dan ketiga di Agya.
"Sudah bisa ditebak ya (Avanza). Kenapa masih bagus, karena market MPV kami itu kuat ya," Soerjo.
(tyo)