China Serius Garap Kendaraan Tanpa Pengemudi

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 16:20 WIB
Bersama Bosch dan Baidu, China akan menggarap mobil otonom dengan teknologi terkini, bahkan akan menjadi yang terdepan menyalip Eropa juga Amerika.
Mobil otonom baidu kini bekerja sama dengan Bosch untuk memberikan teknologi terbaru. (Dok.Baidu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengembangan kendaraan tanpa pengemudi, tidak hanya terjadi di negara maju seperti pada kawasan Eropa dan Amerika. Melalui Bosch, kendaraan berkonsep pengemudian otomatis mulai berkembang di China setelah bekerjasama dengan beberapa perusahaan lain.

Anggota dewan manajemen Robert Bosch GmbH Rolf Bulander mengatakan bersama mitra, pihaknya sedang mengerjakan sebuah solusi terkait rencana tersebut, untuk memperoleh informasi melalui sensor video dan radar Bosch untuk menghasilkan serta memperbarui peta.

Adapun pengerjaan dilakukan bersama, grup internet Tiongkok Baidu, penyedia peta AutoNavi dan NavInfo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengemudian otomatis tidak dapat terwujud tanpa peta berakurasi tinggi,  tidak di Tiongkok atau di mana pun di dunia," kata Rolf dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com.

Rolf menuturkan, bersama ketiga mitranya, dapat mencapai target dengan standarisasi. Yang mana, data-data akan terlebih dulu dikumpulkan oleh sensor Bosch, untuk menentukan lokasi dan disesuaikan dengan data kepunyaan para mitranya.

"Data tentunya sangat penting bagi pengemudian otomatis. Kami ingin menghadirkan solusi mereka sebelum akhir tahun," ujarnya.

China Ingin Lebih Dulu

Pengenalan kendaraan berkonsep masa depan ini ternyata menuai tanggapan positif dari masyarakat di China.

Bagi dia, bukan tidak mungkin untuk segera melahap China, sebagai awal dari kendaraan tanpa awak. Apalagi China sendiri, terbilang aktif dalam industri otomotif dunia dengan sedikitnya melakukan produksi sebesar 28 juta unit pertahun.

"Pengemudian otomatis telah menjadi topik global untuk Bosch," kata Rolf.

Lagipula, menurut Rolf, dari hasil riset di enam negara dengan koresponden warga China, sebesar 74 persen mendukung pengenalan atas kendaraan otomatis di China. Hasil itu jauh di atas survei di negara eropa, seperti Jerman juga Amerika.

"Sebagai perbandingan, di Jerman, angka yang mendukung sebesar 33 persen dari total orang yang disurvei, sedangkan di Amerika hanya 31 persen," ungkapnya yang juga Ketua Sektor Bisnis Mobility Solution Bosch. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER