Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi berencana untuk membawa berbagai varian
multi purpose vehicle (MPV) untuk dipasarkan di kawasan ASEAN pada awal 2018.
Mitsubishi akan memilih Xpander sebagai kendaraan pertama yang produksinya dinikmati negara diluar Indonesia.
"Xpander juga direncanakan menjadi kendaraan Mitsubishi pertama yang akan diekspor dari Indonesia pada awal 2018," kata Menurut Chief Operating Officer Mitsubishi Motors Corporations (MMC) Trevor Mann, di pabrik Mitsubishi, kawasan Cikarang, Jawa Barat, Selasa (3/10).
mann mengungkap bahwa strategi ekspor ini dilakukan agar pemasaran perusahaannya tak hanya mengandalkan kondisi ekonomi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau domestik saja akan bergantung pada ekonomi di sini," ujarnya.
Negara yang disasar untuk ekspor tahap awal ini adalah Thailand dan Filipina. Namun, Mann menolak menyebut berapa target penjualan di negara tetangga itu.
"Angka belum bisa disebutkan. Tapi kami tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah negara untuk tujuan ekspor," kata dia.
Ia juga mengatakan, bahwa nama untuk Xpander versi ekspor akan tetap sama dengan yang digunakan di Indonesia. Padahal, biasanya pabrikan memberi perbedaan nama berbeda untuk pasar di negara lain.
Alasan penggunaan nama serupa ini disebutkan Mannuntuk menekan pengeluaran, terutama terkait biaya promosi produk.
"Dulu memang, tapi semakin ke sini kami hargai nama yang dipakai secara global," kata Mann.
Mann melanjutkan, jika tidak hanya ekspor, target lain untuk Xpander ialah meningkatkan kandungan lokal hingga menyentuh 70 persen di 2018.
Pabrik Mitsubishi sendiri baru beroperasi sejak April 2017. Kapasitas produksinya pertahun mencapai 160 ribu unit dan bila ditingkatkan dapat menjadi 240 ribu kendaraan.
CEO MMC Osamu Masuko, berpendapat dalam bisnis manufaktur tentunya lebih baik memanfaatkan produksi lokal, ketimbang menjajakan produk ekspor, atau
Completly Build Up (CBU).
Hal tersebut, dirasanya dapat bersaing dari sisi biaya. "Agar dapat bersaing dari sisi biaya. Produksi lokal adalah kuncinya," ujarnya.
Apalagi, setelah pihaknya menuai respon pasar yang terbilang baik untuk salah satu kendaraan penumpangnya, yakni Pajero Sport.
Pihaknya akan mengoptimalkan jumlah kapasitas produksi pabriknya. Jumlah produksi 160 ribu unit per tahun, adalah empat kali lipat jumlah produksi lokal dari Mitsubishi di Indonesia. Ia menargetkan kapasitas untuk pasar ASEAN lebih dari 600 ribu unit per tahun.
"Pabrik ini akan menjadi lokasi produksi terbesar kedua bagi kendaraan Mitsubishi Motors di wilayah ASEAN," ungkapnya.
(eks)