Jakarta, CNN Indonesia -- Hidrogen didorong jadi sumber energi berikutnya. Sehingga hidrogen diperkirakan ini akan jadi sumber tenaga bagi 400 juta mobil, 15-20 juta truk, dan sekitar 5 juta bus.
Hidrogen juga akan menjadi penggerak bagi seperempat perjalanan kapal, seperlima perjalanan kereta tanpa listrik, juga sejumlah pesawat, dan kapal angkutan barang.
Hidrogen juga tak hanya disasar untuk digunakan dibidang transportasi. Tapi juga untuk pembangkit listrik, panas, dan industri, diperkirakan akan mengurangi seperlima dari total emisi karbon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini akan [...] membantu mengurangi 20 persen dari tambahan pemanasan global hingga dua derajat Celsius," jelas Konsulat Hidrogen dalam laporan yang disiarkan pada konferensi iklim PBB di Bonn, Jerman, Senin (13/11), seperti dikutip Reuters.
Untuk membatasi kenaikan suhu dua derajat abad ini, dunia mesti mengurangi emisi karbon hingga 60 persen pada 2050. Laporan ini juga menyebutkan kalau satu dari 12 mobil yang terjual di California, Jerman, dan Jepang, diharapkan telah bertenaga hidrogen pada 2030.
Konsulat HidrogenPara ahli industri meyakini penerapan teknologi ini secara massal tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tingginya harga kendaraan dan sedikitnya stasiun pengisian bahan bakan menjadi kendala.
Untuk mendorong industri agar segera menggunakan hidrogen, Toyota dan Air Liquide mendirikan Konsulat Hidrogen pada Januari lalu.
Di dalam konsulat ini turut serta sejumlah pembuat kendaraan, seperti Audi, BMW, Daimler, Honda dan Hyundai. Turut serta pula perusahaan energi Shell dan Total.
Meski demikian, tenaga hidrogen dari bahan bakar fosil akan tetap menyisakan emisi gas rumah kaca.
Teorinya, mesin bertenaga surya yang dikombinasikan dengan hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik. Listrik lantas digunakan untuk menggerakan kendaraan dan menyisakan air sebagai residu.
(eks)