Jakarta, CNN Indonesia -- Honda berencana menutup pabriknya di Sayama, Jepang dalam beberapa tahun mendatang. Tidak hanya menutup, kapasitas produksi juga bakal dikurangi hampir seperempatnya.
CEO Honda Takahiro Hachigo, mengatakan rencana tersebut akan mulai direalisasikan pada 2022. Pengembangan terhadap kendaraan masa depan, baik kendaraan listrik maupun teknologi menjadi alasan di balik rencana itu.
"Karena kami lebih fokus pada penerapan elektrifikasi dan teknologi baru lainnya, kami ingin mengasah keahlian manufaktur kendaraan kami di Jepang dan mengembangkannya secara global," kata Hachigo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah untuk menutup fasilitas di Samaya akan mengurangi kapasitas produksi tahunan di negara Jepang menjadi sekitar 810 ribu unit per tahun, turun dari kapasitas saat ini dengan 1,06 juta kendaraan.
Sementara,
Reuters memberitakan, bahwa alasan lain juga dikarenakan tidak adanya peningkatan penjualan domestik.
"Penjualan domestik tidak meningkat seperti yang kita harapkan dan telah menjadi sulit untuk meningkatkan ekspor," ujarnya.
Sebagian besar pekerja di pabrik Sayama akan dipindahkan ke fasilitas produksi di Yorii. Setelah konsolidasi, pabrik itu akan memproduksi kendaraan listrik dan berfungsi sebagai pusat pengembangan teknologi manufaktur mobil listrik.
Termasuk juga menghasilkan kendaraan lain hingga model global berukuran lebih besar.
Walau menutup pabrik di kandang sendiri, Honda berencana membuka pabrik baru pada 2019 di China, di mana mereka telah melihat pertumbuhan eksplosif.
"Secara keseluruhan, produksi tahunan global sebagian besar tidak akan berubah sekitar 5,06 juta unit," kata Hachigo.
Honda sendiri telah berjuang memperluas penjualan di Jepang dalam beberapa tahun terakhir sebagai upaya menghadapi persaingan ketat dari kendaraan populer ramah lingkungan, termasuk di segmen hibrida bensin Prius dari Toyota Motor dan Nissan Motor melalui Note hatchback.
Pada tahun yang berakhir pada Maret lalu, penjualan Honda seperti dilansir
Carscoops di Jepang tercatat sebanyak 668.000 unit, jumlah yang hampir sama seperti tahun sebelumnya.
(evn)