Jakarta, CNN Indonesia -- Tesla dilaporkan baru saja mendapatkan restu dari pemeritah Shanghai, China untuk membuka pabrik perakitan kendaraan.
Berbeda dengan kebanyakan produsen, Tesl menyiapkan sendiri fasilitas perakitan kendaraan di negeri Tirai Bambu. Padahal, selama ini produsen otomotif asing kerap menggandeng pabrik lokal untuk membuka fasilitas perakitan.
Hadirnya pabrik Tesla tentu akan berpengaruh pada ongkos produksi dan memangkas biaya impor sebesar 25 persen yang selama ini dikenakan pemerintah China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Wall Street Journal melaporkan hingga saat ini Tesla sedang menjalin komunikasi dengan pemerintah China terkait detil kesepakatan, termasuk kapan waktunya mereka mulai bisa membuka pabrik di sana.
Meski begitu, juru bicara Tesla menolak memberikan komentar terkait rencana pembukaan pabrik.
Pada Juni lalu, perusahaan sempat membocorkan rencana untuk membuka pabrik baru di China sebelum akhir tahun.
Sebelumnya,
Bloomberg sempat melaporkan rumor mengenai rencana Tesla untuk membuka pabrik pertama mereka di luar AS. Namun kemuian Tesla menampik rumor tersebut
China merupakan salah satu pasar terbesar industri otomotif dan menjadi negara yang paling agresif mendorong adopsi mobil listrik. Pemerintah China menargetkan industri bisa menjual 7 juta kendaraan listrik pada 2025 nanti.
(evn)