Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Avanza dan Wuling Confero bakal menjadi sejumlah pilihan armada angkutan kota atau angkot di Jakarta pada 2018. Selain dua produsen tersebut, Suzuki dan Daihatsu juga memiliki kesempatan yang sama terkait revitalisasi wajah angkot ibu kota.
Menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Shafruhan Sinungan, empat agen pemegang merek (APM) itu telah melakukan pertemuan dengan pihaknya terkait hal tersebut.
"Nah itu makanya kami undang undang empat APM. Toyota, Wuling, Suzuki dan Daihatsu," kata Shafruhan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan hal tersebut diatur melalui Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.
Di sisi lain, Organda pun ingin memperbaiki kualitas angkot yang tak hanya ditujukan pada sang supir, namun juga sarana terkait.
“Yang pas adalah
small MPV (
multi purpose vehicle)," ucapnya.
Shafruhan menuturkan pihaknya mempersilakan para operator angkot atau anggota Organda untuk menentukan APM yang dipilih pada tahun depan. Namun, katanya, salah satu syarat adalah penyedia kendaraan harus bertanggungjawab terkait masalah operasional.
Dia menambahkan persiapan armada dari para APM akan dimulai pada awal tahun depan.
"Karena berkaitan efektif Februari, makanya armada akan kami persiapkan di awal tahun depan. Sekaligus nah itu program peremajaan," kata Shafruhan.
Jumlah PenumpangDia melanjutkan bentuk angkot kemungkinan tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya, namun tanpa pintu lipat khas angkot seperi saat ini. Hanya saja, kata Sharfuhan, ada kemungkinan penumpang menjadi lebih sedikit dari biasanya.
Fasilitas lain yang akan diperoleh adalah penggunaan pendingin suhu. Sedangkan letak tempat duduk akan berjumlah tiga baris. Ini terdiri dari dua orang (plus supir) di depan, dua orang di tengah dan tiga bagian belakang dengan posisi semuanya menghadap ke depan.
"Nah tengah yang kiri kosong buat lalu lalang penumpang ke barus bagian belakang," ujarnya.
Dengan memilih tatanan tempat duduk macam itu, ia mengungkapkan, sudah sesuai dengan keinginan para pengguna angkot selama ini. Dari surveinya, pengguna angkot lebih nyaman di saat duduk tidak bertatapan dengan penumpang lainnya.
(asa)