Mahasiswa Surabaya Buat Alat Deteksi Kantuk 'Rider'

M. Ikhsan | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 08:13 WIB
Mahasiswa Surabaya cipatakan alat pendeteksi rasa kantuk untuk pengendara motor.
Ilustrasi: Mahasiswa asal Surabay menciptakan alat pendeteksi kantuk 'Rider'. (dok. CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pengendara sepeda motor masih kerap terjadi di jalan raya. Tak sedikit insiden yang terjadi karena pemotor hilang konsentrasi akibat tidak bisa menahan rasa kantuk.

Untuk mencegah pemotor tertidur saat sedang berkendara, tiga mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yaitu Elviana Arisaputri, Dliyauddin' I dan Kevin Natanael merancang alat yang dapat memberi peringatan bagi pengendara sepeda motor yang mengantuk. Alat tersebut dinamakan Sleep Control for Biker (SCB).

Menurut Elviana, SCB dirancang untuk memberi peringatan jika pengendara merasa lelah. Ada dua alat yang tersedia yaitu dipakai di pergelangan tangan (gelang), dan satu lagi alat berukuran kecil berupa headset bluetooth yang akan mengeluarkan suara. Alat kedua dipastikan nyaman di telinga ketika pengendara menggunakan helm.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk analisis tingkat rasa kantuk adalah tugas gelang itu sendiri. Gelang tersebut terdiri dari sensor denyut nadi dan akan memberi informasi melalui notifikasi bersamaan dengan suara ke sebuah alat di pengaman kepala.

Menurut mereka, ukuran frekuensi gelombang otak ketika seorang sedang mengantuk adalah di bawah 40 hz. Jika berada dalam frekuensi itu, otomatis denyut nadi terdeteksi mengantuk.

Alat itu masih dalam bentuk prototipe dan akan dikembangkan untuk diproduksi massal. Elviana dan rekannya akan membuat sendiri komponennya. Sejauh ini mereka menghabiskan dana Rp1,3 juta untuk modal awal beserta risetnya.

"Kami tinggal memprogram dan menghubungkan komunikasi datanya. Kami pakai sensor yang lebih akurat di pergelangan tangan. Kami ingin lebih mengembangkan di sisi mekanik dan bentuknya agar lebih kecil. Di helm juga lebih aman lagi," tutup Elviana. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER