Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi Xpander sukses menyalip penjualan
wholesales Toyota Avaza bulan lalu. Kendati demikian manufaktur asal Jepang itu belum juga membuka inden untuk konsumen
fleet atau membeli secara rombongan.
Bagi pabrikan otomotif, pasar
fleet merupakan ladang subur, sebab tiap pabrikan dapat menerima pesanan mobil sekali banyak dari perusahaan swasta dan instansi pemerintah.
Head of Public Relations and CSR Departement Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Intan Vidiasari mengatakan jika potensi Xpander masuk ke pasar
fleet cukup besar, namun sampai saat ini pihakya masih berfokus memenuhi konsumen retail dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih fokus memenuhi retail
kok, belum ada rencana pasar
fleet," kata Intan kepada
CNNIndonesia.com di Jakarta, kemarin.
Ia menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan kontribusi dari konsumen
fleet akan meningkatkan volume MPV Xpander di Indonesia yang bulan lalu mencapai 7.400 unit atau naik dari Januari sebanyak 7.079 unit.
Dikatakan Intan bahwa pihaknya tengah menyiapkan strategi untuk kebutuhan
fleet. Namun Intan masih belum mau buka mulut terkait kapan pabrikan berlogo tiga berlian itu mulai berkontribusi ke
fleet dengan Xpander.
"Nanti kalau ada
update pasar
fleet Xpander akan kami beri tahu," ucap Intan.
Posisi Xpander di pasar dalam negeri memang dapat diperhitungkan. Kurun waktu enam bulan saja, mobil ini sudah menggeser rivalnya di segman low MPV yaitu Toyota Avanza menyoal penjualannya.
Dalam data
wholesales Gaikindo, Xpander berhasil menjegal laju Avanza pada Februari 2018. Xpander mencapai 7.400 unit, sedangkan Avanza cuma 6.773 unit. Jumlah tersebut naik dari Januari sebanyak 7.079 unit (Xpander), sedangkan Avanza merosot dari 7.543 unit.
Untuk memperpendek jarak inden, produksi Xpander di pabrik Mitsubishi Cikarang, Jawa Barat sudah ditingkatkan menjadi 7.000 dari semula 5.000 unit per bulan.
(mik)