Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi tidak ingin kehilangan momentum pasca diluncurkannya Xpander akhir tahun lalu. Pesaing Avanza-Xenia itu pun direncanakan mendapatkan penyegaran tampilan mengikuti permintaan konsumen dalam negeri.
Sepanjang tahun ini, penjualan
wholesales Mitsubishi Xpander mencapai 36.670 unit. Produksi paling banyak, yaitu Xpander 1.5L tipe Ultimate. Total pemesanan MPV 'murah' tersebut di sekitar 66.000 unit, yang sudah disuplai ke konsumen sekitar 50 persen.
"Pabrik kami sangat sukses dengan Mitsubishi Xpander, kami tidak ingin memukul pabrikan lainnya. Dan tahun depan, kami akan memberikan penyegaran pada Mitsubishi Xpander," ujar General Manager Indonesia Business Department, ASEAN Div. Mitsubishi Motors Corporation, Toshinaga Kato dilansir
detikOto.
Xpander salah satu
low MPV yang cukup populer di Indonesia. Penjualan wholesales-nya berhasil melampaui Toyota Avanza selama lima bulan berturut-turut. Pada bulan Mei, wholesales Xpander mencapai 7.601 unit, sementara pesaingnya, Avanza cuma 6.480 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xpander memiliki dimensi PxLxT (4.475 mm, 1.750 mm, 1.700 mm) sumbu roda 2.775 mm dan
ground clearance 205 mm. Mobil keluarga tujuh penumpang itu dilengkapi mesin DOHC 1.500cc meyemburkan daya 77 kW (103 tenaga kuda) pada RPM 6.000 dan torsi 141 nm pada RPM 4.000.
Produksi MPV Xpander dilakukan di pabrik Mitsubishi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik tersebut untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor.
Kapasitas pabrik untuk Xpander awalnya 60 ribu unit per tahun atau 5.000 unit per bulan, kemudian produksi ditingkatkan menjadi 8.000 unit dengan alasan membeludaknya permintaan Xpander di dalam negeri, sebelum mencapai 10.000 unit per bulan.
Untuk mencapai tahap itu, Mitsubishi mengucurkan dana investasi sekitar 1 miliar yen (Rp125,7 miliar) termasuk menambah 400 karyawan dari sebelumnya 3.000 karyawan.
(mik)