TIPS OTOMOTIF

Cara Cek Alternator Mobil Rusak

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Minggu, 15 Jul 2018 11:20 WIB
Pahami beberapa tanda jika alternator melemah karena sistem kelistrikan kendaraan hanya ditopang oleh baterai.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Altenator atau dinamo ampere adalah perangkat elektronik pada kendaraan yang sangat vital. Komponen ini berfungsi menyuplai listrik ke baterai sekaligus menghemat penggunaan baterai.

Jika alternator mobil tidak berfungsi dengan baik maka energi listrik yang disuplai ke wiper, lampu, dan power steering tidak normal.

Pahami beberapa tanda jika alternator melemah. Jangan sampai sistem kelistrikan kendaraan hanya ditopang oleh baterai. Jika hanya menggunakan baterai, siap-siap mesin mobil tidak bisa dinyalakan lantaran suplai energi ke baterai dari alternator tak normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Teknik Plaza Toyota Tendean Adit menyampaikan bahwa pada dasarnya kerusakan pada alternator memang tidak bisa dirasakan secara langsung meski saat berkendara.
Namun, ia menjelaskan kerusakan komponen itu bisa diketahui lewat lampu indikator di meter cluster.

"Jadi kalau pengisian listrik rendah, lampu baterai itu nyala buat peringatan si pengemudi kalau sistem pengisian baterai low," kata Adit kepada CNNIndonesia.com.

Menurut Adit, selain lampu indikator sebagai pertanda kerusakan alternator, konsumen juga bisa pemeriksaan langsung perbedaan voltage baterai dengan voltage yang keluar dari alternator. Ini untuk memastikan apakah baterai yang rusak atau alternator.

"Jadi misalkan voltage yang keluar alternatornya saat mesin hidup sekitar 13.50V sedangkan voltage di baterai berbeda, hanya 12.50V. Jadi itu bukan alternator yang rusak. Pengisian normal itu sekitar 13.50V sampai dengan 14.50V saat mesin 'idling'," ujar dia menambahkan.
Menurut dia alternator sendiri sebetulnya bukanlah komponen yang rentan rusak. Setidaknya butuh durasi pemakaian di atas 150 ribu km. Jika ada kendaraan baru dengan kerusakan pada alternator, bisa disebabkan oleh debu atau mobil terendam banjir.

"Yang sering rusak pada alternator biasanya bearing bunyinya kasar, tetapi pengisian normal, sama gulungan sudah rusak. Kalau penyebab bearing kasar biasanya dari lingkungan, lewat jalan berdebu, lumpur, banjir, walaupun alternator ada di dalam ruang mesin. Kalau masalah pengisian, itu karena komponen kelistrikan cenderung panas, biasanya panas berlebih bisa ngerusak," ujarnya.

Kendati demikan, ia melanjutkan jika alternator rusak, konsumen tidak harus langsung melakukan penggantian komponen. Bagi dia alternator masih dapat diperbaiki, ketimbang harus diganti baru dengan biaya lebih mahal, yaitu mulai dari Rp3 juta sampai Rp7 juta.

"Kalau serviskan paling cuma Rp400 ribu sampai Rp800 ribu, tergantung kerusakannya," tutup Adit. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER