Pabrik Toyota Terancam Mandek Setelah Brexit

AFP | CNN Indonesia
Senin, 01 Okt 2018 09:18 WIB
Toyota mengatakan butuh perjanjian khusus untuk menjaga rantai pasokan agar pabrik tetap berjalan.
Ilustrasi pabrik Toyota. (Foto: REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operasional pabrik Toyota di Inggris bakal berhenti bila tidak ada perjanjian khusus yang dibuat untuk mengantisipasi Brexit. Pabrik yang berada di Derby itu mengandalkan suplai komponen dari negara-negara Uni Eropa.

Brexit atau gerakan Inggris keluar dari Uni Eropa telah ditetapkan pada refrendum pada Juni 2016. Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret 2019.

"Pandangan saya bila Inggris keluar dari Uni Eropa pada akhir Maret kami akan melihat produksi berhenti di pabrik kami," kata Marvin Cooke, Managing Director di pabrik Toyota di Derby, disiarkan AFP, Sabtu (29/9), dari BBC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pabrik Toyota di Derby mempekerjakan 2.500 karyawan dan memproduksi 150.000 unit pada tahun lalu. Model produksi di antaranya model Avensis dan Auris. Sebanyak 90 persen dari total produksi diekspor ke kawasan Uni Eropa.

Secretary of State for Business, Energy and Industrial Strategy England Greg Clark menyatakan Toyota dan pemanufaktur lain yang punya masalah sama menunjukan pelaku usaha membutuhkan perjanjian khusus untuk rantai pasokan.

"Kita butuh mendapatkan perjanjian ... kami mau mendapatkan perjanjian terbaik yang memungkinkan bukan hanya kesuksesan saat ini untuk dinikmati tetapi juga untuk memahami peluang," kata Clark.


Kondisinya saat ini pembicaraan kesepakatan Inggris dan Uni Eropa mencapai terhenti setelah rencana yang dipaparkan Perdana Menteri Inggris Theresa May ditolak. (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER