Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan direksi
Renault memutuskan mempertahankan
Carlos Ghosn sebagai Chief Executive Officer (CEO). Produsen asal Prancis ini mengatakan dari hasil peninjauan internal, paket pendapatan Ghosn legal berdasarkan hukum Prancis.
Pada 2009 Ghosn diangkat menjadi Chairman dan CEO Renault. Pada 19 November lalu bos aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi itu ditangkap otoritas Jepang dalam kapasitasnya sebagai Chairman Nissan.
Ghosn ditangkap karena dituduh melanggar aturan di Jepang soal laporan pendapatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ditangkap, Nissan dan Mitsubishi memecat Ghosn dari posisi Chairman. Sementara Renault mempertahankan posisi Ghosn sebagai CEO, namun melakukan penyelidikan dan mengumumkan Thierry Bollore sebagai
duty CEO untuk memastikan aktivitas manajemen sehari-hari.
"Kompensasi sebagai chairman dan CEO Renault Renault dan kondisi di dalam kompensasi itu telah disetujui memenuhi hukum yang berlaku," ucap Renault setelah rapat dewan direksi pada Kamis (13/12).
Dewan direksi menjelaskaan kompensasi yang dimaksud di antara 2015 dan 2018. Pengacara Renault diminta bekerja sama dengan pengacara Nissan.
Ghosn bakal tetap ditahan di Jepang hingga Natal. Masa penahanannya telah diperpanjang setelah disetujui pengadilan distrik Tokyo.
Ghosn sudah ditahan selama tiga pekan sejak ditangkap pada 19 November karena dakwaan kurang melaporkan pendapatannya sebesar US$44 juta (Rp637 miliar) antara 2010 - 2015. Kemudian penahanannya ditambah 10 hari karena dakwaaan kedua yakni kurang melaporkan pendapatan sebesar US$38 juta (Rp550 miliar) antara 2015 - 2017.
[Gambas:Video CNN] (fea)