Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengejutkan dari industri otomotif dunia. Raksasa otomotif
BMW dan Daimler (induk
Mercedes-Benz) dikabarkan menjalin hubungan untuk menyikapi ketatnya persaingan otomotif di masa yang akan datang.
Manufaktur BMW dan Daimler yang sama-sama dari Jerman adalah musuh bebuyutan selama beberapa dekade. Persaingan mereka di industri otomotif disebut tidak terhentikan, bahkan keduanya saling ejek dan klaim terbaik dalam menciptakan kendaraan untuk kebutuhan konsumen.
Diberitakan
Leftlanenews, Jumat (21/12) mereka menjalin hubungan bertujuan untuk memangkas biaya produksi kendaraan. Namun, secara umum, bentuk kerja sama BMW-Daimler ini tidak disebutkan secara mendetail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sumber menjelaskan kepada
Bloomberg bahwa kedua perusahaan bersama-sama mengembangkan
platform kendaraan penumpang baik itu baterai untuk mobil listrik, dan mobil berteknologi otonom atau kendaraan bergerak otomatis tanpa pengemudi.
Dikabarkan bahwa rencana kemitraan mereka masih abu-abu sehingga untuk mengatakan kendaraan mana yang akan berbagi
platform belum bisa dipastikan dalam kerja sama tersebut.
Dalam lima tahun terakhir, kolaborasi antar produsen otomotif banyak dilakukan demi keuntungan di masa depan. Kerja sama ini tentunya akan mempermudah alih teknologi dari masing-masing perusahaan.
Disinyalir dengan kerja sama ini, fokus utamanya adalah dalam berbagi komponen mobil berupa apapun mulai pilihan mesin, sasis dan fitur lain.
Hingga berita ini tersebar, belum ada satu pun petinggi BMW dan Daimler angkat bicara terkait kolaborasi itu.
(mik)