Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Krama Yudha Tiga Berlian Motors (
KTB) bicara ada kemungkinan model Heavy Duty Truck (HDT) Mercedes-Benz Axor yang sudah rakit lokal dijadikan basis pengembangan model serupa bermerek Mitsubishi
Fuso.
Pada Agustus 2017 lalu, Daimler Truck Asia (DTA) mengumumkan perakitan Axor di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang telah dimulai. Daimler Truck Asia merupakan induk Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) dan Daimler India Commercial Vehicles (DICV).
Investasi senilai US$25 juta (Rp352 miliar) telah digelontorkan untuk mendirikan fasilitas perakitan Axor. Kapasitas produksinya maksimal yaitu 4.500 unit per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara teknis mungkin saja karena kami beraliansi (Daimler-Mitsubishi Fuso), tetapi saat ini kami tidak punya rencana kongkret. Kami sedang konsentrasi pada Fighter. Saya rasa itu tidak diperlukan untuk saat ini," ujar Presiden Direktur KTB Atsushi Kurita, di Jakarta, Kamis (24/1).
Operasi bisnis Mercedes-Benz di Indonesia telah terpisah antara mobil penumpang yang dipegang Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) dan perusahaan baru yang berdiri pada 1 Januari 2018, yaitu Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) untuk divisi kendaraan komersial.
Pada Mitsubishi, mulai April 2017, perusahaan baru, yakni Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (distribusi) dan Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (manufaktur) memegang bisnis mobil penumpang. Sedangkan bisnis komersial dikendalikan oleh KTB, anak perusahaan MFTBC.
Menjadikan Axor basis truk Mitsubishi Fuso bisa jadi peluang KTB lebih bergairah pada segmen HDT. Menurut data KTB, selama 2018, pasar HDT di dalam negeri sejumlah 8.195 unit, sementara
tractor head Mitsubishi Fuso cuma mewakili 0,8 persen dari itu atau hanya 64 unit.
Di antara tiga segmen besar kendaraan komersial, Mitsubishi Fuso sangat lemah pada HDT. Namun, merek ini dominan pada Light Duty Truck (LDT) dan bersaing pada Medium Duty Truck (MDT).
Kurita menjelaskan saat ini konsentrasi KTB fokus pada model baru untuk segmen MDT, Fuso Fighter. Model itu diharapkan bisa bersaing dan mengikis pangsa pasar model terlaris pada MDT, yakni Hino Ranger.
Kurita menganggap bisnis HDT di Indonesia terlalu kecil, sebab itu dikatakan belum ada diskusi khusus dengan Daimler tentang berbagi produk.
(fea/mik)