Surabaya, CNN Indonesia -- Rencana penambahan produksi lokal
Xpander di pabrik mobil penumpang
Mitsubishi di Bekasi, Jawa Barat, bakal mempengaruhi pengadaan Pajero Sport di Indonesia.
Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyatakan produksi Pajero Sport bakal dikurangi lantas impor unit
Completely Built Up (CBU) dari Thailand akan ditambah.
Direktur Penjualan dan Pemasaran MMKSI Irwan Kuncoro menjelaskan penambahan impor Pajero Sport pasca produksi Xpander hanya berlaku sementara. Meski begitu dia belum bisa mengungkap kapan, berapa lama hal, dan kapan hal itu akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini belum, lagi kami pelajari. Memang sudah ada perizinan tapi itu butuh waktu. Kapan, berapa lama belum tahu karena memang untuk meningkatkan kapasitas produksi itu tidak cepat," ucap Irwan di Surabaya, pada Senin (18/3).
Pabrik Mitsubishi memiliki kapasitas maksimal 160 ribu unit, saat ini sudah memproduksi Pajero Sport dan Xpander serta tambahan Nissan Livina. Permintaan domestik Xpander diprediksi terus berkembang, selain itu pabrik juga punya kewajiban memenuhi ekspor.
Ditambah lagi, Livina yang dikembangkan memakai platform Xpander mulai menuai pesanan dari dalam negeri.
Pada Kamis (14/3) di Jakarta, Kepala Grup Penjualan dan Pemasaran MMKSI Imam Choeru Cahya menjelaskan opsi menambah impor Pajero Sport pasti akan diambil. Dia mengatakan dengan adanya peningkatan produksi Xpander dan juga Livina tentunya pasti ada yang dikorbankan.
"Kira-kira pertengahan tahun lah ya, ada beberapa tipe," kata Imam saat itu.
Mengombinasikan suplai Pajero Sport produksi lokal dan CBU bukan hal baru bagi MMKSI. Pasalnya pada saat ini hal itu sudah dilakukan.
Imam mengonfirmasi pada Selasa (19/3) hampir 100 persen produksi Pajero Sport dilakukan di Bekasi, Jawa Barat. Satu-satunya varian yang diimpor dari Thailand saat ini adalah Exceed M/T 4X2.
"Memang kita masih ada satu varian yang Exceed manual 4x2 masih diimpor. Itu memang untuk memenuhi pasar daerah-daerah agak pedalaman, volumenya tidak besar. Kami tidak memproduksi lokal karena ada beberapa komponennya yang berbeda dibanding lainnya, tidak persis sama," jelas Imam.
(fea/mik)