Garda Sebut Tarif Baru Ojek Online Berpotensi Bikin Gejolak

CNN Indonesia
Senin, 25 Mar 2019 12:23 WIB
Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menilai ketetapan tarif baru ojol di bawah ekspektasi.
Ilustrasi aktivitas ojek online. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tarif batas bawah dan atas ojek online (ojol) yang baru saja ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Senin (25/3) dianggap di luar ekspektasi oleh Gabungan Aksi Roda Dua (Garda). Menurut Anggota Presidium Garda Igun Wicaksono pihaknya bakal membicarakan dengan anggota tentang tarif baru itu pada malam ini atau besok.

Kemenhub menyatakan tarif ojol yang terbagi menjadi tiga zona berkisar Rp1.850 - Rp2.600 per km.

Batas bawah dan atas pada Zona 1 (Sumatera, Bali, Jawa selain Jabodetabek) ditentukan Rp1.850 - Rp2.300 per km, pada Zona 2 (Jabodetabek) Rp2 ribu - Rp2.500 per km, dan pada Zona 3 Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, dan Papua) Rp2.100 - Rp2.600 per km.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu masih di luar ekspektasi, karena kami berekspektasi Rp2.400 paling rendah hingga Rp3 ribu. Ya kami mau komunikasi dulu dengan rekan-rekan yang lain, ini kan baru diumumkan," ucap Igun saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/3).

Menurut Igun pihaknya saat ini belum bisa menentukan sikap, sebab terkait hal itu butuh diskusi dengan rekan kerja dan komunitas ojol yang tergabung dalam Garda.

Gejolak

Igun memandang ketetapan tarif atas dan bawah berpotensi menimbulkan gejolak. Sebelum ketetapan itu diumumkan Igun bilang sudah ada aksi demonstrasi ojol yang dilakukan di kota-kota besar seperti di Surabaya dan Manado.

"Saya melihat ada potensi untuk gejolak, tapi kami akan berusaha bicara persuasif," kata Igun yang juga menjelaskan akan bicara dengan Kemenhub.

Gejolak seperti demonstrasi pada masa menjelang Pemilihan Presiden yang akan dilakukan pada 17 April perlu ditanggapi bijaksana. Anggapannya bukan tidak mungkin upaya turun ke jalan untuk mengkritik kebijakan pemerintah bisa dikait-kaitkan dengan isu politik.

"Iya sudah ada aksi demo, cuma memang tidak koordinasi dengan kami. Kami ini jadi serba salah, satu sisi kami butuh menafkahi dengan tarif yang layak, di sisi lain kami harus menjaga yang lebih besar lagi. Ini kan bulan politik," ucap Igun. (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER