Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak 49,9 persen sahamnya dibeli
Geely pada tahun lalu,
Proton pernah menyatakan ingin menjual 400 ribu unit pada 2027. Salah satu bagian dari upaya menuju ke sana, produsen asal Malaysia ini menyatakan bakal mendirikan pabrik di Pakistan.
Ekspansi ini melibatkan rekanan lokal, Alhaj Automotive, yang menjadi pemilik dan operator pabrik sekaligus penjual mobil Proton di Pakistan. Pengumuman ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Proton dan Alhaj yang sudah terjalin sejak 29 Agustus 2018.
Pabrik Proton akan didirikan di area Greenfield di Karachi dengan nilai investasi USD$30 juta. Rencananya pabrik resmi beroperasi pada 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melebarkan penjualan kendaraan Proton di luar Malaysia vital buat kami untuk mendapatkan target jangka panjang dan karena itu kami berharap pasar otomotif Pakistan akan menjadi mesin perkembangkan kami pada masa depan," ucap Chairman Proton Datuk Sri Syed Faisal Albar, dilansir dari
paultan.org.
Chairman Alhaj Automotive Al-Haj Shah Jee Gul Afridi menjelaskan pada tahap awal Pakistan mendapat pasokan unit
Completely Built Up (CBU) dari Malaysia kemudian beralih ke perakitan secara
Completely Knock Down (CKD) setelah pabrik bisa beroperasi.
"Kami akan memanfaatkan dealer kami saat ini yang berlokasi di seluruh negeri untuk memulai menjual kendaraan Proton secepat mungkin sementara kami mengembangkan dealer 3S/4S mandiri pada saat bersamaan," ujarnya.
Pada tahun lalu Proton sudah mengungkap akan masuk pasar China dan mendirikan pabrik di sana. Bukan hanya itu sempat dikatakan juga produsen yang pada awalnya proyek
rebadge mobil-mobil Mitsubishi ini membidik pasar Inggris, India, dan Australia.
Di Indonesia, Proton tidak punya banyak aktivitas setelah peluncuran Iriz pada Februari 2017. Director of International Sales for Proton Steven Xu menjelaskan sedang ada pembahasan tentang penunjukan distributor lokal baru di Indonesia.
(fea)