1. 2007
Beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipilih untuk merakit mobil. Ada lima SMK dilibatkan saat itu yaitu SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMK Warga Surakarta, SMK 1 Singosari Malang, dan SMK Muhammadiyah 2 Borobudur. Mobil-mobil hasil rakitan siswa SMK kemudian mulai muncul pada 2007.
Saat itu para siswa siswi SMK mulai giat merakit mobil menggunakan alat seadanya, salah satunya di fasilitas perakitan di Solo, Jawa Tengah. Produk perdana mereka Sport Utility Vehicle (SUV) bermama Rajawali. Produk pikap disebut Digdaya kembali muncul ke menyita perhatian publik pada 2009.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. 2010
Satu tahun kemudian, mobil karya siswa-siswi SMK yang akhirnya disebut Esemka itu mulai diseriusi lebih dalam. Karya mereka mulai uji tipe di Dinas Perhubungan (Dishub) pada 2010, namun tidak lolos.
Beberapa alasan Rajawali tidak lolos dikarenakan lampu dan emisi gas buang kendaraan yang berlebihan. Setelah melalui banyak perbaikan, pada uji tipe selanjutnya Esemka dinyatakan lolos.
3. 2012
Joko Widodo menetapkan Esemka sebagai mobil dinas Wali Kota Surakarta dan Wakil Wali Kota Surakarta. Nama Esemka kian melambung dan dikenal di seluruh pelosok Indonesia sampai mancanegara.
Oleh Wali Kota Jokowi, Esemka dijanjikan menjadi mobil nasional Indonesia.