Jakarta, CNN Indonesia --
DFSK Glory 560, SUV asal China yang diperkenalkan di pameran otomotif pada April 2019 cukup menyita perhatian di tengah gempuran SUV asal Jepang. Ada mesin 1.800 cc NA dan 1.500
turbocharger.Saya sendiri tergelitik dengan Glory 560 mesin 1.500 cc
turbocharger yang menyalurkan tenaga ke dua roda depan melalui transmisi CVT, plus fitur penunjang keselamatan dan hiburan untuk mobil yang dijual Rp200an juta
on-the-road.Rasanya acara media
test drive Glory 560 dengan rute Jakarta menuju Lido, Sukabumi Jawa Barat yang digelar dalam satu hari beberapa waktu lalu sayang untuk dilewatkan. Fokus utama adalah mencari keunggulan mobil ketika dikendarai di dalam dan luar kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DFSK mengemas desain eksterior SUV ini biasa-biasa saja seperti kendaraan sejenis lain seperti Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Artinya ketiganya sama-sama menyuguhkan desain modern. Pada SUV China yang saya kendarai sudah dilengkapi lampu utama menggunakan LED
daytime running, lampu kabut berukuran besar, dan pelek 17 inci.
 Mobil didesain untuk kontur jalan perkotaan. (Foto: CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan) |
Beranjak ke bagian belakang, ada desain
stop lamp dibuat tidak terlalu besar dan kecil. Bentuknya 'pas' jika dilihat dari belakang dan dari sisi bodi samping. Tak banyak ornamen yang menyebabkan mata malas untuk melirik bagian ini.
"Kami ingin membuktikan mobil penumpang DFSK bisa disetarakan dengan merek mobil lain yang sudah 'mengakar' di hati konsumen Indonesia," kata Sales and Marketing Director of Sales Centre PT Sokonindo Automobile Alex Pan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, mobil mulai digerakkan dari markas DFSK di jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Saya memilih sebagai pengendara, sementara tiga rekan lain duduk manis sebagai penumpang.
Mobil sudah dilengkapi fitur
Smart Key & Keyless Entry, Push Start-Stop Button. Jadi cukup tekan tombol di sebelah kiri pengemudi untuk menyala jantung pacunya. Saat itu mesin bensin minim getaran, dan suaranya tak terdengar sampai kabin.
Interiornya didominasi warna hitam dan sedikit silver di dasbor dan konsol tengah. Seluruh jok sudah dilapisi kulit dengan jahitan benang warna merah menambah kesan merah bagian dalamnya.
Di bagian tengah dasbor terintegrasi layar 8 inci yang bisa mengoperasikan radio, koneksi
bluetooth, navigasi, konektivitas telepon genggam, dan sensor parkir belakang. Fitur yang biasa kita temui di mobil Rp200 jutaan, tapi yang menarik adalah monitornya yang meningkatkan kesan 'wah' pada interior.
Namun ada beberapa catatan, yaitu pengaturan jok dan
tilt steering yang masih manual. Selain itu tidak ada teleskopik sehingga tidak bisa diatur maju mundur lingkar kemudi. Akan tetapi terpuaskan dengan segudang fitur penunjang seperti
Dual Airbag System,
Electric Parking Brake (EPB),
Anti-Lock Braking System (ABS), serta
Electronic Stability Control (ESP) dan
Traction Control System (TCS).
 Di bagian tengah dasbor terintegrasi layar 8 inci. (Foto: CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan) |
Mobil diarahkan menuju Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) dengan kecepatan sedang, melewati jalan perkotaan yang cukup ramai. Yang dirasa saat itu kabin terkesan lega imbas dari dimensi panjang 4.515 mm, lebar 1.815 mm, dan tinggi 1.735 mm.
Mobil punya sasis monokok dikaitkan suspensi depan MacPherson strut dan suspensi belakang Multi-link Coil Spring. Konsep ini praktis meningkatkan kenyamanan dalam kabin. Ada rasa limbung, namun masih batas wajar karena bantingan berlebihan mampu diredam.
Saya terkesima dengan desain jok yang sangat memperhatikan lekuk tubuh pengendara tinggi badan 168 sentimeter. Desainnya tak bikin cepat lelah dan sangat rileks untuk aktivitas berkendara. Untuk dua penumpang di kursi tengah juga duduk berjauhan imbas ruang yang luas. Dan kemungkinan terciptanya ruang lega dapat diperhitungkan sebagai SUV yang cocok untuk dijadikan mobil keluarga.
Sebagai pengendara, saya kembali memberikan perhatian pada kenyamanan mobil ini saat bergerak di jalan tol. Bisa dibilang tuntutan konsumen menginginkan mobil harga relatif terjangkau yang nyaman dijawab oleh DFSK. Rancang bangunnya mampu mereduksi suara-suara dari luar seperti suara ban yang menyentuh aspal, mesin. Namun ada sedikit desir angin masuk kabin dari pintu bagasi. Suaranya cukup mengusik penumpang belakang.
 Mesin 1.500 cc turbocharger yang mebyalurkan tenaga ke dua roda depan melalui transmisi CVT. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani) |
Kemampuan Mesin
Mobil ditopang mesin 1.498 cc menyemburkan 150 PS (148 tenaga kuda) torsi maksimum di 230 Nm pada rpm 1.800-4.000. Jantung penggerak ini cukup responsif dan tak terasa gejala
turbo lag. Karakter mesinnya juga cocok untuk perjalanan dalam kota, dan sanggup meladeni perjalanan keluar kota setelah membuktikan kelincahannya.
"SUV tujuh penumpang sangat digemari konsumen di Indonesia. Kami mencoba menawarkan yang tidak kalah menarik plus berbagai fitur, tapi harganya kompetitif," ucap Alex Pan.
Sesampainya di garis finis saya diajak merasakan sensasi mobil di kontur jalan tanah dan tidak rata. Dengan seting suspensi keluaran pabrik yang relatif empuk, mobil masih nyaman saat injak-injak gundukan dan jalan berbatu. Guncangan dalam kabin juga tak begitu terasa.
Maunya mobil terus diajak
offroad, namun mengurungkan niat karena ini mobil perkotaan, bukan mobil 'sok-sokan' di lintasan
offroad. Sadar juga karena mobil mengandalkan sistem penggerak roda depan. Jadi habitannya di kota agar penampilannya klimis terus.
Kelebihan1. Kabin lapang dan mampu menampung tujuh penumpang
2. Bantingan suspensi cukup empuk
3. Garansi 7 tahun atau 150 ribu km
Kekurangan1. Tidak teleskopik
2. Desain eksterior biasa-biasa saja
3. Ada suara desir angin dari pintu bagasi
KesimpulanKompetisi medium SUV penggerak roda depan dalam negeri sangat ketat, namun selama bertahun-tahun cuma diramaikan merek mobil Jepang.
Kehadiran DFSK Glory 560 seharusnya bisa 'mengacak-acak' pasar SUV di Indonesia, apalagi produk yang ditawarkan dijamin akan memuaskan dari segi harga, fitur, kenyamanan dibanding mobil sekelas. Yang cuma menjadi 'PR' DFSK, yakni bagaimana meyakini konsumen dalam negeri membeli DFSK Glory 560.
Konsumen di Indonesia relatif 'cerewet' dengan mobil China, namun bila memuaskan dengan produk yang ditawarkan jangan jemawa loyalis mulai terbentuk secara bertahap.
[Gambas:Video CNN] (mik)