Jakarta, CNN Indonesia -- Induk perusahaan
Mercedes-Benz,
Daimler, akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada setidaknya 10 ribu karyawan di seluruh dunia dalam tiga tahun ke depan. Strategi ini dilakukan untuk menghemat pengeluaran demi investasi kendaraan listrik.
Daimler dalam pernyataan resmi, diberitakan
Automotive News, Selasa (3/12), akan memangkas tiga persen karyawan. Board member di divisi human resources Daimler, Wilfried Porth, mengatakan jumlah pengurangan karyawan bakal sekitar 'lima digit rendah' yang berarti paling tidak 10 ribu orang.
Saat ini Daimler memperjakan 304.680 orang di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PHK besar seperti ini datang setelah CEO Daimler Ola Kallenius mengingatkan keuntungan perusahaan bakal tertekan selama dua tahun ke depan lantas mengecewakan investor.
"Industri otomotif saat ini di tengah transformasi terbesar dalam sejarah," tulis Daimler dalam keterangan resmi.
Pernyataan Daimler soal PHK ini berkaitan dengan pengumuman pada 14 November yang mengungkap rencana PHK 1.100 karyawan Mercedes-Benz pada akhir 2022. Efisiensi ini disebut menghemat US$1,1 miliar yang akan digunakan buat pengembangan kendaraan listrik dan otonomos.
Daimler bukan satu-satunya grup otomotif asal Jerman yang melakukan efisiensi untuk menghadapi masa depan. BMW diketahui bakal memangkas bonus pekerja untuk mengurangi pengeluaran, dikatakan cara ini yang dipilih ketimbang 'pendekatan drastis'.
(fea)