Jakarta, CNN Indonesia -- Jakarta Propertindo (
Jakpro) sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar
Formula E menyatakan aspal gampang dikelupas yang sudah diujicoba di Monas telah sesuai standar internasional.
Corporate Secretary Jakpro Hani Sumarno mengklaim aspal bukan permanen itu tidak bakalan rontok atau bergeser ketika dilintasi mobil tanpa emisi Formula E kendati dengan kecepatan tinggi.
"Berpuluh kali teknis seperti itu digunakan FEO (Formula E Operation) di berbagai negara," kata Hani melalui pesan singkat, Kamis (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hani memberi contoh saat perhelatan Formula E di Paris. Saat itu pengaspalan juga dilakukan di atas
cobblestone (permukaan bebatuan alam) mengitari situs bersejarah Les Invalides yang umurnya 350 tahun.
Selain tidak bermasalah saat ajang balap berlangsung, menurut dia pengelupasan aspal di Paris juga sangat mudah dan tidak meninggalkan bekas.
Uji Coba di Monas
Aspal untuk lintasan balap Formula E diketahui sudah selesai diujicoba di kawasan Monas. Aspal ini dipasang di atas
cobblestone atau bebatuan sebagai pijakan pengunjung pejalan kaki.
Pelapisan
cobblestone dengan aspal dilakukan dengan dua material pelapis berbeda, yakni sandsheet (10 m x 4 m) dan geotextile (5 m x 4 m). Nantinya Jakpro akan menentukan material mana yang akan dipakai untuk balapan.
Di atas kedua lapisan tersebut dihamparkan aspal kasar (
binder) tanpa lapisan aspal halus. Aspal halus baru digunakan pada pengaspalan untuk kebutuhan sirkuit pada waktunya.
Setelah uji coba, aspal itu kini sudah selesai dikelupas sambil didampingi ahli dari LAPI ITB (Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia - Institut Teknologi Bandung) pada Selasa (25/2). Proses pengaspalan sudah dilakukan pada Sabtu (22/2).
[Gambas:Video CNN]Sementara itu dalam keterangan resminya, Deputi Bidang Teknis OC Formula E Jakarta Wisnu Wardhana mengatakan, sebelum dikelupas aspal mengalami uji geser dengan melibatkan truk.
Cara uji dijelaskan, truk melaju di atas aspal lalu melakukan pengereman. Tidak disebut berapa kecepatan truk saat melintas, namun pengetesan seperti ini bertujuan mengamati seberapa kuat aspal yang sudah melekat di
cobblestone terhadap gesekan.
Pada tahap pengelupasan dilakukan memakai
cold milling machine untuk melihat seberapa mudah hal itu dilakukan dan bagaimana efeknya terhadap
cobblestone.
[Gambas:Instagram]
Setelah pengelupasan selesai, tahap selanjutnya adalah membersihkan area cobblestone yang sebelumnya terlapisi aspal. Hasilnya, menurut Wisnu,
cobblestone bisa kembali seperti semula.
"Secara umum, hasil uji coba pengaspalan memuaskan. Adapun keputusan akhir apakah geotextile atau sandsheet yang dipilih untuk pengaspalan laga Formula E, belum dapat dipastikan hari ini. Kami perlu waktu untuk rapat berikutnya," kata Wisnu.
Wisnu menambahkan aspal sirkuit Formula E yang akan digunakan pada ajang Jakarta E-Prix 6 Juni 2020 memiliki grade 3. Setelah selesai dibangun Maret, FIA akan melakukan inspeksi sebelum memberikan homologasi menjelang sirkuit dipakai nanti.
(ryh/fea)