Perusahaan kendaraan listrik yang didirikan Kepala Staf Presiden Moeldoko, Mobil Anak Bangsa (MAB), tak ikut dalam uji coba bus listrik yang digelar Transjakarta selama tiga bulan mulai 6 Juli. Hanya ada satu pihak yang ikut dalam uji coba tersebut, yakni Bakrie Autoparts.
General Manager Business Development MAB Prabowo Kartoleksono menjelaskan perusahaan memilih absen sebab merasa tak ada penjelasan dari Transjakarta terkait poin-poin uji coba. Dia bilang perusahaan khawatir bus listrik yang dimiliki tak sesuai permintaan dan akan mengalami kendala pada tahap uji coba.
Prabowo menjelaskan Transjakarta sempat meminta pada perusahaan agar mengikuti uji coba, namun hal itu dikatakan terasa 'menggantung' sebab tak ada kejelasan mengenai kriteria pengetesan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MAB kami tidak begitu interest ikut. Jadi kami sebelumnya memang sudah dihubungi, tapi kami minta kriteria pengetesan apa saja dan bagaimana caranya. Tapi sampai detik terakhir, kami tidak dapat. Mereka cuma bilang itu untuk dites," kata Prabowo menjelaskan saat dihubungi melalui telepon, Senin (6/7).
MAB butuh mengetahui kriteria pengetesan untuk mempersiapkan produk. Hal ini disebut penting agar sesuai standar Transjakarta.
"Jadi karena kami tidak tau kriterianya. Jadi kami tidak mengikutkan. Jadi apakah
cocok atau tidak kan nanti menjadi masalah kalau ternyata sama sekali berbeda dengan harapan Transjakarta," ucap dia.
"Jadi kami tidak tau trial-nya seperti apa. Ya namanya bus kami ada beberapa tipe, apakah cocok atau enggak. Karena kalau cara mengetes dengan produk yang diuji coba terus hasil tidak bagus, [malah] memberi image tidak bagus dengan bus listrik secara keseluruhan," ucapnya kemudian.
Tanpa respons dari Transjakarta, perusahaan, kata Prabowo, memilih 'wait and see'.
"Nah sampai akhirnya top manajemen memutuskan untuk mungkin lihat saja dulu wait and see. Jadi kami sudah tanya kriteria apa, dan mereka tidak respons lagi. Kalau mau tes untuk regular, berapa jam operasional percobaannya, ya otomatis kami dapat ikutin yang versi produksi bukan prototipe," ungkap dia.
Walau komunikasi kurang lancar, Prabowo memastikan hubungan antara MAB dengan Transjakarta dalam kondisi baik.
"Tapi kami selalu diajak dan hubungan baik dengan Transjakarta. Tapi mungkin mereka sibuk sekali dan sekarang lagi masa pandemi. Yaudah intinya manajemen kami juga agak keberatan kalau tanpa ada kriteria jelas," ucap Prabowo.
MAB dan Bakrie Autoparts merupakan dua perusahaan yang sedang berupaya menjadi penyedia bus listrik untuk Transjakarta. Namun sejauh ini Transjakarta yang saham perusahaannya dimiliki Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan siapa pihak yang bakal jadi pelopor bus ramah lingkungan di ibu kota.
Bakrie Autoparts sedang di atas angin, perusahaan ini menyediakan bus listrik merek China, BYD, untuk diuji coba Juli-September. Uji coba ini berbeda dari sebelumnya mengangkut air kemasan galon sebab kini dilakukan dengan mengangkut penumpang umum.
Uji coba itu dilakukan di jalur EV1 Balai Kota - Blok M setiap hari mulai pukul 10.00 WIB - 22.00 WIB dengan jarak keberangkatan setiap 45 menit sekali dan berhenti di halte-halte Non-BRT di sepanjang rute Blok M hingga Balai Kota Jakarta.
Masyarakat yang jadi penumpang semasa uji coba tidak dipungut biaya, namun tetap harus melakukan tap pada mesin pembayaran.
(ryh/fea)