Honda mengkonfirmasi satu orang lagi korban meninggal di Amerika Serikat (AS) terkait masalah airbag Takata. Kini total korban karena insiden seperti ini sudah mencapai 17 orang.
Honda mengatakan usai penyebab kematian korban diketahui usai inspeksi bersama National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Inflator airbag Takata dikonfirmasi sebagai penyebab kematian pengemudi Civic buatan 2002 di Mesa, Arizona.
Pengemudi yang tewas dalam insiden itu dikatakan bukanlah pemilik terdaftar mobil tersebut, mengutip Paultan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus kematian pengemudi sebelumnya, yakni pada Juni 2018 di Buckeye, Arizona, juga disebabkan inflator airbag Civic buatan 2002.
Mengutip Autonews, sejak 2009 telah ditemukan 15 kecelakaan terkait airbag Takata di AS yang melibatkan mobil Honda dan dua produk buatan Ford. Sedangkan catatan kasus kematian di dunia mencapai 26 orang.
Laporan juga menyebutkan cedera atas kasus airbag Takata sudah mencapai lebih dari 290 orang.
Recall atau penarikan kembali atas kasus Takata sudah dilakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Komponen ini bermasalah karena inflator dapat mengembang berlebihan kemudian menerbangkan serpihan yang bisa melukai penumpang.
Kondisi ini berpotensi mengakibatkan cedera serius atau kematian pengemudi dan penumpang depan pada saat terjadi kecelakaan.
Di Indonesia Honda mengumumkan recal pada sejumlah mobilnya atas kasus Takata, yakni Civic 2001-2011, Stream 2002-2006, CRV 2002-2012, Accord 2003-2013, City 2004-2013, Jazz 2004-2014, Odyssey 2004-2008, Freed 2009-2015, dan Brio 2013-2014.
Sementara recall Takata mencakup sekitar 100 juta inflator yang sudah terpasang di produk buatan 19 merek di seluruh dunia.
(ryh/fea)