Honda Motor Co. telah menyetujui membayar US$85 juta (sekitar Rp124,5 miliar) buat menyelesaikan penyelidikan oleh 46 negara bagian di Amerika Serikat (AS) pada masalah airbag Takata di mobil-mobil Honda.
Penyelidikan negara bagian itu terkait recall puluhan juta unit kendaraan dengan airbag Takata yang pernah dijual Honda dan merek besar lainnya selama 20 tahun terakhir.
Sejauh ini lebih dari 40 juta kendaraan di AS menggunakan lebih dari 60 juta airbag Takata yang bermasalah. Komponen inflator pada airbag itu berpotensi meledak saat aktif, pecahannya disebut bisa membuat cedera pengemudi dan penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 25 orang di seluruh dunia telah meninggal karena masalah itu dan 300 orang lainnya mengalami cedera.
Total kendaraan yang bermasalah karena airbag Takata berjumlah 100 juta unit di seluruh dunia. Selain Honda, masalah ini juga melibatkan 19 merek otomotif lainnya.
Pada Januari Honda mengatakan bakal melakukan recall tambahan sebanyak 2,7 juta unit di Amerika Utara yang kemungkinan besar karena masalah airbag Takata. Recall itu melibatkan mobil merek Honda dan merek divisi mewahnya, Acura, produksi 1996 hingga 2003.
Automotive News menjelaskan, dalam penyelesaian di Pengadilan Tinggi New York, American Honda Motor Co. dan Honda of America setuju memperbaiki prosedur keselamatan produk yang terkait airbag, termasuk memangkas risiko komponen inflator bermasalah.
"Pemasok inflator airbag yang sekarang bangkrut, Takata, sudah menyatakan bersalah pada 2017 atas tuduhan penipuan kriminal karena mengelabui Honda dan pembuat mobil lain tentang keamanan airbag-nya," kata pernyataan resmi Honda.
Honda mengaku tidak melakukan kesalahan apapun.
Honda menyatakan telah mengganti airbag pada 16 juta unit di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
(fea)