Pebalap MotoGP Valentino Rossi seakan jadi antitesis atlet berusia lebih dari 40 tahun sudah sepantasnya pensiun. Rossi kembali bersinar pada GP Andalusia pada akhir pekan lalu saat dia finis urutan ketiga di balapan yang digelar tanpa Marc Marquez.
Rossi merupakan pebalap paling senior yang bertanding di MotoGP saat ini. Saat usianya 41 tahun dia bahkan berada satu lintasan bersama anak didik akademinya, yakni Pecco Bagnaia dan Franco Morbidelli.
Bagi seorang atlet biasanya 41 tahun bukan lagi menjadi usia emas atau masa produktif mereka. Pesepakbola Italia Paolo Maldini sudah menyatakan pensiun pada 2009 saat usianya 41 tahun, namun Rossi belum menunjukkan tanda-tanda pudar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktisi keselamatan berkendara Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengomentari kemampuan balap Rossi saat usianya sudah lebih empat dekade. Dia mengatakan Rossi tergolong atlet langka dunia sebab sangat jarang pebalap masih mampu konsisten di lintasan meski sudah memasuki usia senja.
Sony mengatakan pebalap gaek yang punya talenta seperti Rossi hanya terhitung jari, di antaranya pebalap MotoGP Michael Doohan (pensiun 34 tahun), pebalap Formula 1 Michael Schumacher (pensiun 37 tahun), dan pereli Sebastian Loeb (pensiun 38 tahun).
"Jadi mereka ini, termasuk Rossi, yang memang atlet berumur tapi mampu berprestasi," kata Sony melalui sambungan telepon, Senin (27/7).
Menurut Sony umumnya pebalap atau atlet pada cabang olahraga lain akan pensiun saat usia 35 tahun. Ada beberapa faktor mengapa seorang atlet memutuskan pensiun pada usia itu.
Pertama dikatakan berkaitan dengan emosi ketika seseorang sudah melewati usia tersebut. Kedua, ada ketakutan berlebih yang dialami seorang atlet saat lebih dari 35 tahun.
Hal lain yang jadi pertimbangan terkait refleksnya yang sudah menurun, berbeda ketika berada pada usia produktif. Di luar itu ada juga faktor kesehatan yang dipengaruhi cedera dan hal lainnya.
"Jadi semakin tua refleks turun, ketakutan besar karena berkaitan dengan bahaya. Lalu berpikir sudah beda," ungkap Sony.
"Jadi kalau bicara olahraga otomotif itu maksimal biasanya 35 tahun harusnya pensiun. Karena emosi sudah kalah dan saat mengambil keputusan kalah cepat pasti dengan pebalap yang lagi bagus-bagusnya di usia muda," ujar Sony lagi.
Menurut Sony selain disiplin berlatih, pebalap berprestasi di usia senja juga didukung kendaraan 'spesial' yang ditunggangi. Bahkan Sony menduga motor Rossi punya setingan lebih apik ketimbang kuda besi rekan satu timnya di Yamaha, yakni Maverick Vinnales.
"Maka itu kalau motor Rossi digunakan pembalap lain [yang lebih muda] mungkin akan lebih ngacir," kata Sony.
Sony berharap Rossi masih balapan hingga dua tahun mendatang. Jika itu tercapai, Rossi dianggap tidak hanya akan menjadi sejarah, melainkan memicu bibit-bibit untuk terus berkembang dan berprestasi.
"Ya paling tidak bibit muda pebalap tidak akan mau kalah dong," kata Sony.
(ryh/fea)