Rumah mantan Chairman Nissan Motor, Carlos Ghosn, dilaporkan rusak karena ledakan besar di Beirut, Libanon pada Selasa (4/8). Kabar ini disiarkan media Brasil, O Estado de S. Paulo, yang mendapat informasi itu dari Carole Nahas, istri Ghosn.
Carole menjelaskan keluarganya aman, namun rumah mereka, yang berlokasi sekitar 5 km dari sumber ledakan, kena dampak ledakan.
Ghosn yang statusnya buronan usai melarikan diri dari Jepang pada akhir tahun lalu, diketahui berada di Libanon. Ia kabur dari Jepang setelah merasa proses persidangannya terkait pelanggaran finansial tidak adil dan menuduh eksekutif Nissan melakukan konspirasi untuk menyerangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carole, yang memiliki kewarganegaraan Libanon dan Prancis, sama seperti Ghosn, telah pergi ke Libanon dari Jepang setelah mendapat bebas dengan jaminan.
CNN melaporkan setidaknya 100 orang meninggal dunia dan 4.000 orang cedera karena ledakan. Sampai saat ini penyebab ledakan belum bisa dipastikan, namun kecurigaan mengerucut pada 2.750 ton ammonium nitrate.
Bahan mudah meledak itu dikatakan Perdana Menteri Libanon telah disimpan di gudang selama enam tahun.
Ledakan karena bahan serupa pernah terjadi di Oklahoma City pada 1995 yang menewaskan 169 orang. Meski demikian estimasi ammonium nitrate yang digunakan hanya dua ton.
Marwan Abboud, Gubernur Beirut, mengatakan ledakan dahsyat itu mengingatkannya pada peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
(fea/fea)