Kia Carnival dikenal sebagai mobil keluarga yang nyaman digunakan untuk berpelesir ke suatu tempat bersama keluarga. Tak pelak selama tahun 1998 sampai awal 2000, Carnival sempat menjadi primadona di Indonesia.
Era kejayaan Carnival mulai pudar seiring serbuan merek lain yang menawarkan mobil keluarga yang tak kalah baik. Tak sedikit orang yang memiliki mobil ini dengan alasan histori dibalut kenyamanan setelah masa keemasannya harus sirna.
Pantau CNNIndonesia di situs jual beli mobil bekas OLX, Kia Carnival generasi pertama mesin bensin dan diesel dijual kisaran Rp30 juta sampai Rp 60 jutaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di balik kenggulannya ternyata masih ada kekurangan dari mobil itu, khususnya Carnival mesin bensin.
Masalah pada Kia Carnival yang pernah terjadi terletak pada paking kepala silinder. Bagian itu kurang tebal sejak keluar dari pabrik sehingga memungkinkan pelumas mesin bercampur dengan air radiator.
Dijelaskan bila blok mesin Carnival memiliki perbedaan ketimbang blok mesin pada mobil-mobil lain. Kemudian masalah boring silinder kurang 'pegangan' ke blok mesinnya.
Terlihat juga saat piston bekerja naik turun, sedikit demi sedikit boring ikut bergeser ke atas dan berbenturan dengan paking kepala silinder.
"Sehingga lambat laun paking kepala silinder menjadi cekung di bagian yang berbenturan dan tidak mampu menahan tekanan yang ada, air radiator dan oli mesin bisa bercampur," menurut Provisautolab dikutip dari akunnya, Kamis (19/11).
Lihat juga:Penyebab Rem Tangan Mobil Kurang Pakem |
Mengganti paking memang dianggap menjadi solusi, namun tidak sepenuhnya. Sebabnya penggunaan paking lebih tebal memiliki efek lain. Efek yang ditimbulkan yaitu berkurangnya perbandingan kompresi mesin sehingga tidak lagi sesuai dengan rancangan awal pabrikan.
"Yaitu berkurangnya perbandingan kompresi sehingga sedikit banyak tidak lagi sesuai dengan rancangan awal pabrik," kata Provisautolab.
Oleh sebab itu agar lebih maksimal perbaikan juga dapat dilakukan kepada posisi boring.
"Pengukuran ini (pergerakan boring ke atas) sebaiknya dilakukan pada saat membuka kepala silinder. Apabila sudah melewati batas toleransi sebaiknya posisi boring sekalian diperbaiki," tutup Provisautolab.
(ryh/mik)