Valentino Rossi resmi meninggalkan tim utama Yamaha usai balapan terakhir di MotoGP Portugal 2020. Rossi yang sejak 2004 hingga 2020 selalu membela tim pabrikan Yamaha -kecuali pada 2011-2012 saat dia mampir ke tim Ducati -, bakal gabung dengan tim satelit Yamaha Petronas.
Kepergian Rossi ini turut direspons perwakilan merek Yamaha di Indonesia, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Selain ikon balap global Yamaha, pebalap gaek ini juga erat dengan aktivitas bisnis motor Yamaha di Tanah Air.
Rossi merupakan daya tarik bagi konsumen. YIMM sudah berulang kali menggunakan jasa Rossi buat berbagai aktivitas termasuk meluncurkan produk baru saat dia berada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi terakhir menginjakkan kaki di Indonesia pada Februari, saat itu ia bersama pebalap Yamaha lain, Maverick Vinales, berkunjung untuk bertemu para penggemar, pebalap Yamaha Indonesia, hingga mempromosikan tiga motor baru Yamaha, yakni Nmax, WR 155, dan XSR 155.
Menurut Manager of Public Relation YIMM Antonius Widiantoro kepergian Rossi dari Monster Energy Yamaha MotoGP membuat perusahaan 'putus' kontrak dengan dia.
"Tidak lagi menggandeng Rossi secara relation dengan Indonesia. Dulu ada sponsor di sana bisa manfatin dua rider itu [Vinales dan Rossi]. Karena Rossi [sekarang] tidak, dan pindah ke Petronas, dan tidak ada aktivitas gandeng Rossi lagi," kata Anton melalui sambungan telepon, Senin (23/11).
Menurut Anton materi iklan bersama Rossi juga sudah tak bisa digunakan. Kata dia hanya nomor motor '46' milik Rossi yang masih bisa dimanfaatkan.
Anton bilang kondisi seperti ini sama ketika Rossi memilih berlabuh ke Ducati pada 2010-2011.
"Kondisi ini sama seperti Rossi di Ducati, kami tidak bisa pakai Rossi untuk kebutuhan branding," ujar dia.
Lihat juga:Rossi: Saya Bukan Lelah Tapi Melambat |
Fabio Quartararo akan resmi menggantikan posisi Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha untuk musim balap 2021. Ia dan Maverick Vinales akan memperebutkan podium. Anton berharap Quartararo tetap bersaing di tim pabrikan Yamaha.
"Harapannya bisa bersaing dengan motor dan speknya dan bisa angkat lagi dari sisi brand Yamaha. Kalau dia memang berprestasi paling tidak tiga besar dan otomatis bisa terangkat brand-nya Yamaha," kata Anton.
(ry/fea)