Hyundai Recall Lagi Kona Electric, Kali Ini Masalah Rem

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 10:07 WIB
Kementerian Transportasi Korsel menyatakan Hyundai bakal recall 50.864 unit karena masalah pengereman, sekitar 40 ribu di antaranya Kona Electric.
Hyundai Kona Electric meluncur di Indonesia pada 6 November 2020 dengan harga Rp674,8 juta. (Hyundai Motors Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hyundai kembali menggelar kampanye penarikan kembali atau recall di Korea Selatan yang melibatkan Kona Electric terkait masalah sistem elektronik pengereman.

Menurut Kementerian Transportasi setempat, Hyundai berencana menarik total 50.864 unit karena masalah itu. Recall melibatkan sekitar 40 ribu Kona Electric yang diproduksi antara Mei 2019 dan November 2020, sedangkan sisanya meliputi mobil fuel cell hidrogen Nexo produksi Januari 2018 hingga November 2020.

Recall ini juga melibatkan merek Kia yang bakal menarik Soul EV sebanyak 1.894 unit karena masalah serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem elektronik pengereman dijelaskan berpotensi tidak berfungsi karena cacat perangkat lunak namun tak disebutkan masalah ini telah menyebabkan kecelakaan atau tidak.

Recall Kona Electric sebelumnya sempat diumumkan pada Oktober di Korea Selatan yang melibatkan 25.564 unit produksi antara September 2017 hingga Maret 2020. Recall ini disebabkan masalah berbeda, yaitu terkait pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai karena diduga menjadi penyebab kebakaran sejumlah unit.

Tercatat ada 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona Electric terjadi di beberapa negara antaranya di Kanada dan Austria.

Hyundai Motors Indonesia (HMID) sudah memastikan Kona Electric yang dijual di dalam negeri tidak terlibat recall dengan risiko kebakaran. Mobil ini resmi meluncur di Indonesia pada awal November.

"Kendaraan yang efektif by recall itu produksi dalam kurun waktu tertentu," kata General Manager Service HMID Putra Samiaji pada Jumat (6/11).

Representatif HMID yang dihubungi CNNIndonesia.com terkait recall sistem elektronik pengereman belum merespons.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER