Pandemi virus corona (Covid-19) telah menggusur penjualan mobil baru di Indonesia sejak April, namun pada sisi yang lain sebuah survei menjelaskan minat membeli mobil bekas justru meningkat.
Survei itu dilakukan oleh situs jual beli mobil bekas OLX Autos Indonesia pada 6-30 November yang melibatkan 1.474 responden dari kalangan pembeli, penjual individu, dan dealer yang biasa menggunakan situs tersebut.
Hasilnya diketahui saat ini tingkat kepemilikan mobil bekas mulai meningkat ketimbang masa awal pandemi. Sebanyak 52 persen responden menyatakan saat ini mereka telah memiliki keinginan membeli mobil bekas, sedangkan pada masa awal pandemi hanya 22 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan tersebut dikatakan karena ada peningkatan dalam penggunaan mobil untuk keseharian.
Sebanyak 42 persen responden menyatakan telah menggunakan mobil pribadi dalam kegiatan harian, sedangkan awal pandemi hanya sebesar 33 persen.
Terkait merek mobil bekas yang diminati masih belum berubah. Merek Jepang dikatakan masih menjadi primadona konsumen.
Urutan mobil favorit pengguna berdasarkan survei yakni Toyota Innova, Toyota Avanza, Honda Jazz, Daihatsu Xenia, dan Honda Brio.
Dalam survei juga ditemukan beberapa hal yang kemungkinan menjadi tren pada pasar mobil bekas 2021.
Ada lima hal yang kemungkinan jadi tren dalam waktu jangka panjang di antaranya pengguna cenderung memilih mobil pribadi sebagai pendukung aktivitas mereka, kemudian transaksi jual beli mobil bekas akan semakin bergeser pada bentuk digital yang merupakan dampak pandemi.
Kemudian para pelanggan cenderung mencari transaksi lebih aman, pasar mobil bekas akan terus berkembang dan menciptakan tren bentuk bisnis baru, serta mobil hybrid atau listrik bekas akan dilirik oleh pelanggan.
"Kami yakin perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih membeli mobil pribadi karena faktor keamanan dan anggaran berpotensi mempengaruhi pertumbuhan pasar mobil bekas yang lebih besar," kata Johnny Widodo, CEO OLX Autos Indonesia.
(ryh/fea)