Laporan dari Asia Nikkei mengindikasikan Daihatsu memiliki rencana memperkenalkan versi hybrid SUV Rocky pada tahun ini. Sistem hybrid yang dipakai disebut dikembangkan dari milik induk perusahaan Toyota.
Daihatsu saat ini adalah satu-satunya produsen mobil asal Jepang yang hanya mengembangkan mobil dengan mesin bensin. Daihatsu pernah membuat mobil komersial hybrid berbasis Hijet yang dijual terbatas, namun telah dihentikan pada 2010 usai meluncur pada September 2005.
Daihatsu dijelaskan mengembangkan sistem hybrid dari rancangan Toyota yang salah satu fiturnya yaitu motor listrik dapat langsung menggerakkan roda saat mesin mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara ini dikatakan menghemat biaya pengembangan dan bisa dialihkan untuk meningkatkan mesin, baterai litihium-ion, dan suku cadang lainnya. Daihatsu juga dikatakan mungkin perlu mengeluarkan biaya puluhan juta dollar untuk fasilitas produksi mesin dan logam.
Rocky Hybrid disebut bakal lebih mahal beberapa ribu dollar dibanding versi bensin, namun konsumsi bahan bakar dibidik bisa meningkat 20-30 persen. Rocky bukan satu-satunya model hybrid dalam lingkup ini, dikatakan ada kemungkinan mobil kecil lainnya mengikuti.
Pengembangan Daihatsu ini akan mengikuti keinginan Jepang yang mencapai target nol emisi karbon pada 2050. Bagian dari rencana ini Jepang mau semua mobil baru telah dielektrifikasi pada 2035.
Daihatsu, penjual mobil murah dan pikap kecil untuk konsumen pinggiran tidak terjangkau transportasi publik, telah mengungkap kekhawatirannya untuk menawarkan mobil hybrid yang mahal kepada basis konsumennya. Sejauh ini Daihatsu fokus mengurangi bobot kendaraan untuk meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Kei car dan kei truk mewakili sekitar 30 persen penjualan mobil baru di Jepang, segmen ini dianggap salah satu kunci untuk memangkas emisi kendaraan melalu elektrifikasi.
(fea)