Respons Konsumen Gratis Pajak Mobil Sasar Orang Kaya

CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 16:45 WIB
Suasana IIMS 2019. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai pengguna mobil yang tergabung dalam komunitas memberi respons mengenai usulan relaksasi pajak mobil baru diperluas ke kelompok konsumen yang lebih kaya.

Hal ini pertama diungkap Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah yang menyebut akan lebih baik jika segmentasi pasar yang disasar kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) diperluas untuk kelas menengah atas.

Menurut dia rencana relaksasi PPnBM yang akan berlaku Maret lebih ditujukan pada kelas menengah bawah karena segmen yang disasar mobil produksi dalam negeri dengan kandungan lokal 70 persen jenis sedan dan 4x2 dengan mesin di bawah 1.500 cc.

"Kebijakan relaksasi PPnBM ini tepat tapi akan lebih baik menyasar kalangan menengah atas, yang kontribusi konsumsi mereka besar, mencapai 80 persen. Itu kalau bisa dikembalikan, tingkat konsumsi mereka akan sangat besar," kata Piter Selasa (16/2).

Tanggapan komunitas

Anggota AvanzaXenia Indonesia Club (AXIC) Taufik Hidayatullah menyambut baik pendapat Piter yang ingin relaksasi PPnBM diperluas.

"Saya setuju kalangan menengah atas dikasih relaksasi juga, kalau tujuan awal pemerintah untuk memacu ekonomi paling bener semua kalangan dikasih relaksasi," kata Taufik melalui pesan singkat, Rabu (17/2).

Dengan begitu menurutnya efek yang ditimbulkan bagi perputaran ekonomi Indonesia akan semakin terlihat.

"Toh dengan adanya peningkatan pembelian akan berefek sampai kalangan bawah seperti buruh pabrik mobil akan kembali dibutuhkan karena permintaan meningkat," ucapnya.

Presiden Toyota Fortuner Club of Indonesia Saladin Bonaparta juga mengungkap hal senada. Bagi Saladin hal ini akan memberi dampak positif bagi para pihak dan pekerja otomotif yang sebelumnya terancam akibat industri 'mati suri' sebab penjualan turun selama pandemi.

"Ya di situ banyak industri yang terkait dari jok, kaca, cat, dan lainnya. Jadi jawabanku setuju. Ya dibuat perangsang supaya daya beli naik lagi," ungkap Saladin.

Sementara itu perwakilan dari komunitas Chevrolet Spin Indonesia, Ian Ananta, menyatakan hal berbeda. Bagi Ian bila kebijakan diperluas dengan menyasar kalangan menengah atas, seharusnya bukan dihilangkan sepenuhnya, melainkan hanya dikurangi.

"Orang mampu ya kenain pajak tidak apa-apa, tapi diturunkan aja nilainya," ucap Ian.

Relaksasi PPnBM rencananya bakal berlangsung selama sembilan bulan, pada Maret - November. Pengurangan PPnBM diberikan secara bertahap dalam tiga periode per tiga bulan.

Pada Maret - Mei relaksasi PPnBM sebesar 100 persen, lalu Juni - Agustus 50 persen, dan September - November 25 persen. Dalam periode ini harga mobil diperkirakan bisa turun sehingga memacu warga membeli mobil baru.

(ryh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK