India berusaha menjadi lebih seksi buat Tesla untuk memastikan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu nyaman berinvestasi. Menteri Transportasi India Nitin Gadkari mengatakan bakal memberi insentif yang membuat biaya produksi di negaranya lebih murah dari China.
Pernyataan Gadkari itu diungkap setelah Tesla mendaftarkan anak perusahaan di India sebagai langkah awal masuk ke pasar yang diperkirakan mulai pertengahan tahun ini. Reuters menginformasikan berdasarkan sumber yang mengetahui tentang hal itu bahwa Tesla berencana mengimpor dan menjual Model 3 di India.
"Daripada merakit di India mereka seharusnya membuat produk sepenuhnya di dalam negeri dengan bekerja sama vendor lokal. Kemudian kami dapat memberikan konsesi yang lebih tinggi," kata Gadkari dalam wawancara namun tidak menjelaskan insentif apa yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah bakal memastikan biaya produksi untuk Tesla akan lebih rendah jika dibanding dunia, bahkan China, waktu mereka memulai manufaktur mobil di India. Kami akan memastikan hal itu," katanya lagi.
Meski berpotensi, India sejauh ini belum mendapatkan komitmen Tesla untuk produksi mobil listrik. India juga sudah menyiapkan skema insentif untuk sektor industri otomotif namun hingga sekarang belum sampai finalisasi.
Gadkari mengatakan selain bisa menjadi pasar bagi mobil listrik Tesla, negaranya juga sanggup menjadi titik ekspor. Dia mengatakan sekitar 80 persen komponen untuk baterai lithium-ion saat ini sudah diproduksi lokal.
"Saya pikir itu situasi sama-sama menang untuk Tesla," ucap Gadkari yang juga ingin mendekati Tesla terkait proyek hyperloop antara Delhi dan Mumbai.
Penjualan mobil listrik di India tercatat masih sedikit, sekitar 5.000 ribu unit dari total penjualan mobil sebanyak 2,4 juta unit pada 2020.
Sementara di China, salah satu lokasi pabrik perakitan Tesla di luar AS, telah menjual 1,25 juta mobil elektrifikasi, termasuk mobil listrik, dari total penjualan sebesar 20 juta unit pada 2020. Penjualan Tesla di China mewakili sepertiga pencapaian global.
Selain di India, Tesla juga sempat dikabarkan ingin berinvestasi, termasuk mendirikan pabrik perakitan mobil listrik di Indonesia.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, yang selama ini vokal soal investasi Tesla, mengatakan, pemerintah tidak pernah menyatakan Tesla akan berinvestasi pabrik mobil listrik di Indonesia.
"Kami tidak pernah bicara pabrik mobil," ujar Luhut bulan lalu.
Alih-alih pabrik mobil listrik, Luhut mengungkap Tesla mempertimbangkan investasi di Indonesia untuk enam sektor, di antaranya starlink, launching pad, hypersonic, baterai lithium, stabilizer energy.
(fea)