Yang Lain Sedan-SUV, DFSK Jual Mobil Listrik buat Cari Duit

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Apr 2021 05:45 WIB
Menurut Sokonindo Automobile (DFSK), segmen komersial paling cocok untuk teknologi listrik.
DFSK Gelora E di IIMS 2021. (CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sokonindo Automobile (DFSK Indonesia) memulai program elektrifikasi dengan cara berbeda dibanding Agen Pemegang Merek (APM) lain di dalam negeri. Perwakilan kubu China ini tidak menawarkan sedan, MPV, atau SUV elektrifikasi seperti lainnya, tetapi memilih mobil komersial listrik Gelora E buat usaha pebisnis.

Sebelum Gelora E bisa dibeli di dalam negeri, mobil listrik yang sudah ditawarkan di antaranya mobil-mobil Tesla, BMW i3s, Lexus UX 300e, serta Hyundai Ioniq EV dan Kona EV. Semua model ini jenis mobil penumpang.

Sementara Gelora E yang dapat dipesan di Indonesia International Motor Show (IIMS) adalah minibus bertenaga listrik murni. Mobil ini adalah versi elektrifikasi Gelora dengan mesin bakar yang sudah mulai dijual sejak 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelora E adalah mobil dengan bodi mengotak yang kapasitas penumpangnya tujuh orang buat varian minibus dan dua orang untuk varian blind van. Mobil ini dibekali motor Permanent Magnet Synchronous dengan baterai lithium-ion 42 kWh.

Waktu pengecasan menggunakan colokan standar seperti di rumah butuh waktu delapan jam, sedangkan bila memakai quick charge memakan waktu 2,5 jam dari 0 persen hingga 100 persen. Jarak tempuh saat baterai terisi penuh dikatakan bisa sejauh 300 km.

Mobil gerak roda belakang ini dibekali suspensi independen MacPherson untuk bagian depan dan per daun di belakang. Kemudi electric power steering, rem cakram depan dan teromol di belakang.

"DFSK memulai masuk segmen kendaraan listrik pertama dengan kendaraan komersial. Menurut kami kendaraan komersial paling cocok untuk teknologi listrik. Kendaraan listrik punya biaya penggunaan yang rendah, dan juga ada insentif bila menggunakan dari pemerintah kendaraan listrik," kata Frans Wang, Managing Director Sokonindo Automobiles saat konferensi pers di Indonesia International Motor Show (IIMS), Kamis (15/4).

Menurut Frans, Gelora E cocok digunakan buat perusahaan yang bergerak di bidang logistik. Kata dia pengecasan bisa dilakukan di pool kendaraan saat malam hari, lalu pagi bisa digunakan beraktivitas.

"Jangkauan Gelora E 300 km, ini cukup menjangkau aktivitas selama satu hari. Jadi bisa dicas malam hari lalu digunakan pada pagi hari untuk usaha," ucap dia.

Frans juga mengatakan pihaknya telah mengundang 30 perusahaan dari berbagai bidang, mulai dari logistik hingga online seperti Lazada untuk melihat langsung Gelora E di IIMS.

Alexander Barus, CEO Sokonindo Automobile, menambahkan Gelora E dapat menghemat biaya operasional perusahaan karena biaya pengecasan listrik yang murah menjadi substitusi biaya isi bensin.

Kata dia penghematan menggunakan Gelora E setidaknya sepertiga memakai mobil sejenis dengan mesin pembakaran dalam.

"Kalau dari sisi perawatan, ini kan komponennya tidak sebanyak ICE [internal combustion engine], dia tidak ada ganti oli, tidak ada ganti busi, dll. Penghematan kurang lebih sepertiga, itu kira-kira penghematannya," jelas Barus.

Dia juga bilang keunggulan lain Gelora E yakni kenyamanan dari sisi kesunyian operasi sistem gerak listrik.


Mahal

Gelora E versi minibus dijual Rp510 juta - Rp520 juta, sedangkan versi blind van Rp480 juta - Rp490 juta, pemesanannya dimulai di IIMS 2021 lantas pengiriman mobil impor ini ke konsumen disebut dilakukan pada Agustus 2021.

Sokonindo Automobile menyadari banderol Gelora E tidak murah. Menurut penjelasan Barus harga itu adalah konsekuensi regulasi pemerintah.

"Gelora E ini masih impor CBU. Kita pikir waktu itu Peraturan Pemerintah 55/2019 memberikan bea masuk 0 persen, ternyata setelah kita impor, bea masuk tetap 40 persen. Jadi ya mahal," ucap dia.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER