Toyota Mulai Serius Beralih dari Hybrid ke Mobil Listrik
Pionir mobil hybrid produksi massal, Toyota, mengungkap rencana beralih ke mobil listrik, mengikuti berbagai produsen otomotif global lain yang sudah melakukannya lebih dulu.
Toyota mengumumkan rencana itu di Shanghai Auto Show sambil membuka selubung divisi khusus mobil nol karbon, bZ (beyond zero). Mobil konsep pertama dari divisi ini, bZ4X, telah diperkenalkan sebelum versi produksinya disebut lahir pada 2022 kemudian total tersedia tujuh model lainnya pada 2025.
Versi produksi bZ4X akan diproduksi di Jepang dan China lebih dulu, serta ada kemungkinan dilakukan juga di Eropa.
"Kami mengukuhkan diri sebagai produsen deretan mobil yang lengkap," kata Masahiko Maeda, bos teknologi di Toyota Motor Corporation seperti diberitakan AFP, Selasa (20/4).
Pengumuman Toyota ini datang sebulan setelah Volkswagen, yang mengambil alih takhta penjual mobil terbanyak di dunia dari Toyota pada 2020, mengumumkan rencana investasi US$55 miliar untuk menjadi produsen top kendaraan listrik pada 2025.
Grup otomotif global lain, misalnya Stellantis (Peugeot, Fiat, Chrysler), Renault-Nissan, General Motors, Ford, Hyundai-Kia, Geely (Volvo) juga sudah mengungkap rencana kendaraan listrik untuk masa depan.
Banyak yang berkomitmen soal kendaraan listrik kecuali Toyota yang deretan modelnya didominasi hybrid, mulai dari Yaris hingga Highlander 4x4. Selain dikenal sebagai produsen hybrid, Toyota juga pionir teknologi mobil hidrogen.
"Di Toyota kami selalu melihat kebutuhan konsumen. Penting agar masyarakat bisa menggunakan produk kami di segala lingkungan," kata Maeda.
10 persen di Eropa pada 2025
Kepala Toyota Motor Europe Matt Harrison menyebut pihaknya menargetkan 10 persen penjualan di Eropa pada 2025 berupa mobil listrik atau hidrogen.
Pada tahun itu Toyota juga memprediksi 70 persen penjualannya adalah hybrid, 10 persen plug-in hybrid, dan 10 persen mesin konvensional.
Menurut Harrison ketersediaan mobil dengan teknologi elektrifikasi dan alternatif bisa membuat Toyota menyesuaikan aturan emisi ketat di Eropa.
"Untuk membuat kemajuan sebenarnya atas emisi CO2, tidak satupun tertinggal dalam perjalanan ke karbon netral," ucap Harrison.
(fea)