Daftar Harga 6 Mobil Hybrid Sebelum Naik Imbas Aturan Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 10:30 WIB
Presiden Jokowi mengubah aturan perpajakan untuk mobil hybrid dan plug-in hybrid menjadi lebih mahal dari sebelumya.
Toyota Corolla Cross. (Toyota Astra Motor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga mobil elektrifikasi namun masih buang emisi gas buang, hybrid dan plug-in hybrid, bakal makin mahal mulai 16 Oktober lantaran aturan pungutan pajaknya buat negara sudah direvisi Presiden Joko Widodo.

Aturan itu terdapat di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP 73/2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Beleid yang diteken Jokowi dan diundangkan pada 2 Juli ini akan berlaku pada 16 Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu isi ketentuan yakni Pasal 26 mengubah dasar pengenaan PPnBM untuk mobil full hybrid berkapasitas silinder hingga 3.000 cc dari sebesar 15 persen dengan dasar pengenaan (DPP) pajak 13 1/3 persen menjadi 15 persen dengan DPP 40 persen.

Ketentuan ini berlaku untuk full hybrid bensin hingga 3.000 cc dengan konsumsi bahan bakar di atas 23 kilometer (km) per liter atau tingkat emisi karbondioksida (CO2) kurang dari 100 gram per km.

Ketentuan itu juga berlaku buat full hybrid diesel dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 26 km per liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100 gram per km.

Selanjutnya pada Pasal 27 menetapkan perubahan dasar pengenaan PPnBM sebesar 15 persen dengan DPP 33 1/3 persen untuk mobil listrik full hybrid berkapasitas silinder hingga 3.000 cc menjadi 15 persen dengan DPP 46 2/3 persen.

Kriteria ini berlaku untuk mobil full hybrid hingga 3.000 cc bensin dengan konsumsi bahan bakar paling rendah 18,4 km sampai 23 km per liter atau tingkat emisi karbondioksida (CO2) mulai dari 100 gram hingga 125 gram per km.

Kriteria itu juga berlaku untuk mobil full hybrid hingga 3.000 cc diesel dengan konsumsi bahan bakar 20 km sampai 26 km per liter atau tingkat emisi CO2 mulai dari 100 gram hingga 125 per km.

Plug-in hybrid

Berikutnya Pasal 36A mengatur PPnBM untuk mobil plug-in hybrid yang punya konsumsi bahan bakar lebih dari 28 km per liter atau tingkat emisi maksimal 100 gram per km.

Besar PPnBM untuk mobil jenis ini 15 persen namun dengan DPP 33 1/3 persen. Pada aturan sebelumnya DPP untuk jenis ini 0 persen.

Khusus untuk mobil listrik murni dan fuel cell tidak ada perubahan, tetap dikenakan perpajakan 0 persen.

Perubahan ini bakal mempengaruhi harga mobil hybrid dan plug-in hybrid yang sudah dijual di pasaran saat ini. Bisa jadi sekarang waktu yang tepat membeli mobil jenis ini sebelum bakal direvisi sekitar tiga bulan lagi.

Berikut ini sejumlah mobil hybrid yang pajaknya akan naik.

Toyota Corolla (Altis dan Cross) Hybrid

Toyota Corolla Altis dilego Rp595,5 juta berdasarkan situs resmi. Selain Altis dalam bentuk sedan, Corolla juga tersedia dengan bentuk SUV yakni Corolla Cross yang dipasarkan Rp521,4 juta.

Toyota C-HR Hybrid

Mobil ini merupakan pilihan lain dari SUV hybrid Toyota. C-HR kini dibanderol Rp560 juta  untuk opsi warna single tone dan Rp561,5 buat dual tone.

Toyota Camry Hybrid

Sedan lain Toyota yang menggendong mesin hybrid adalah Camry. Banderol mobil yang menggendong mesin bensin 2.500 cc ini berada di atas Altis, yaitu Rp849,5 juta berdasarkan situs resmi.

Mitsubishi Outlender PHEV

Outlander PHEV merupakan mobil yang ditenagai mesin bensin 2.360 cc DOHC MIVEC bertenaga 132 hp dan torsi maksimum 211 Nm. Mesin dipadukan dua motor listrik yang ditempatkan pada depan dan belakang mobil. Outlander PHEV saat ini dijual dengan harga Rp890 juta.

Nissan Kicks e-Power

Nissan Kicks e-Power sepenuhnya digerakkan motor listrik, mesin bensin yang dibawa hanya bertugas sebagai generator pengisian baterai. Mobil ini sekarang dijual mulai Rp471 juta.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER