HUT RI KE-76

Mengejar Otomotif Indonesia Merdeka Bensin

CNN Indonesia
Selasa, 17 Agu 2021 13:14 WIB
Indonesia menargetkan memproduksi kendaraan listrik sebanyak 2 juta unit pada 2025.
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). (ANTARA/RENO ESNIR)

Polesan elektrifikasi dari pemerintah sudah memikat banyak investasi baru dari berbagai industri otomotif dan pendukungnya.

Investasi datang dari berbagai sektor mulai pabrik perakitan, sampai pengolahan baterai. Hal ini juga didukung sebab Indonesia jadi salah satu negara yang punya material pembuatan baterai kendaraan listrik, nikel, yang disebut terbesar di dunia.

Klaim investasi dari pemerintah pun tidak main-main sebab datang dari para raksasa otomotif Jepang, yakni Toyota, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. Mereka rela menggelontorkan triliunan rupiah menjadikan Indonesia produsen kendaraan elektrifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toyota disebut akan menggelontorkan Rp28,3 triliun, kemudian Honda Rp5,2 triliun, Suzuki Rp1,2 triliun, dan Mitsubishi Rp11,2 triliun. Semua investasi itu akan dikucurkan bertahap dalam beberapa tahun ke depan dan perlu diingat masih banyak investasi lain akan mengucur terkait kendaraan listrik menurut klaim pemerintah.

Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi berpendapat meninggalkan mobil konvensional secara penuh mungkin tidak mudah jika dilakukan secara singkat. Semua dikatakan perlu transisi.

Anton mengatakan untuk beralih ke listrik murni harus dipersiapkan matang mulai dari infrastruktur pendukung hingga membentuk pasar di dalam negeri.

"Nah satu yang cukup penting juga, menyiapkan marketnya atau pengguna, karena mobil kan adalah alat transportasi, jadi harus berubah juga habbite pengguna untuk berkendara menyesuaikan kebutuhan teknologi tersebut," ungkap Anton.

"Itu kenapa kami salah satunya step by step dari hybrid, lalu ke plug-in hybrid dan full electric sehingga masyarakat terbiasa," kata dia.

Menurut Anton juga Toyota di Tanah Air akan memperluas tidak hanya modelnya, melainkan teknologinya. Ini ditujukan sehingga orang bisa memilih sesuai kebutuhan.

"Lalu mungkin pelan pelan setelah terbiasa juga pindah ke teknologi yang lebih full elektrik," kata Anton.

Sementara itu Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengamini Indonesia merupakan negara potensial untuk pasar otomotif, termasuk kendaraan listrik.

Hanya saja, semua tidak akan mudah dan dilakukan dalam waktu singkat. Semua harus penuh perhitungan yang intinya menjawab segala kebutuhan konsumen.

"Tentu saja keberhasilan sebuah teknologi akan tergantung pada kemampuannya menjawab kebutuhan konsumen, edukasi kepada konsumen serta dukungan infrastruktur dan regulasi yang mendukung dari sisi produsen maupun konsumen sehingga kemudahan dan benefit dapat dirasakan bersama," ungkap Billy.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER