Skandal Diskon Mobil, Suzuki Didenda Rp389 Miliar di India
Penguasa pasar mobil di India, Maruti Suzuki, didenda 2 miliar rupee (sekitar Rp389 miliar) oleh regulator antimonopoli negara karena melakukan praktik yang memaksa dealer menerapkan aturan diskon tertentu.
Competition Commission of India (CCI) mengatakan pada awal pekan ini bahwa Maruti Suzuki, anak perusahaan Suzuki Motor, telah melakukan 'tindakan anti-persaingan' di segmen kendaraan penumpang.
Nikkei Asia menjelaskan Maruti Suzuki melakukan 'kebijakan kontrol diskon' yang membuat dealer tidak disarankan menawarkan diskon ke konsumen di luar batas yang ditentukan perusahaan. Jika dealer mau menawarkan diskon tambahan wajib mendapatkan persetujuan dulu dari perusahaan.
Pihak dealer yang melanggar kebijakan ini diancam hukuman denda, bukan hanya untuk dealer tetapi juga buat individu seperti eksekutif pemasaran, manajer regional, manajer dealer, dan lainnya. Selain itu juga ditemukan dalam beberapa kasus pihak dealer diancam tak lagi mendapat pasokan unit.
Autocar India menjelaskan, untuk memaksa kebijakan ini Maruti Suzuki, yang menguasai 50 persen pasar mobil di India, memerintahkan orang yang disebut Mystery Shopping Agencies (MSA), untuk menyamar sebagai konsumen kemudian memeriksa apakah ada diskon tambahan yang ditawarkan dealer.
MSA akan melapor ke Maruti Suzuki dengan bukti-bukti seperti rekaman video dan suara. Kemudian Maruti Suzuki akan meminta klarifikasi dari pihak dealer terkait penerapan diskon.
Jika tidak ada klarifikasi yang jelas, Maruti Suzuki akan memberikan hukuman. Bahkan dalam beberapa kasus CCI mengatakan dealer diancam tak lagi mendapatkan pasokan unit baru.
CCI mengatakan praktik ini mengakibatkan 'efek merugikan cukup besar pada persaingan di India' yang melanggar Undang-Undang Persaingan 2002.
"Kami telah melihat pernyataan itu tertanggal 23 Agustus 2021 yang diterbitkan CCI. Kami sedang memeriksa perintah tersebut dan akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan hukum," kata Maruti Suzuki, dilansir dari Autocar India.
Saat proses penyelidikan Maruti Suzuki mengatakan kepada CCI tidak menerapkan kebijakan diskon yang memaksa dealer dan mengatakan dealer bebas menawarkan diskon kepada konsumen.
(fea)