Transportasi Jakarta (Transjakarta) mulai melakukan uji coba satu bus listrik merek Higer pada Jumat (10/9). Rute uji coba yaitu Blok M - Balaikota (EV1) selama tiga bulan, bus listrik dibatasi hanya membawa 25 penumpang dan gratis.
Pengujian ini merupakan hasil kerja sama antara Transjakarta dan Higer Maju Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Higer. Kedua pihak sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 1 September.
Prinsipal Higer adalah Higer Bus Company Limited, perusahaan asal China yang berdiri pada 1998. Saat ini Higer sudah mengekspor produk bus berbagai jenis ke lebih dari 100 negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Rusia, Eropa, dan Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan uji coba ini merupakan bagian dari rencana perusahaan mengoperasikan bus listrik untuk menggantikan semua bus konvensional bermesin pembakaran dalam.
Menurut Transjakarta, bus listrik Higer punya keunggulan berupa baterai yang bisa diisi penuh maksimal 3 jam, jarak tempuh 250 km, dan pintu akses naik turun luas untuk pengguna kursi roda.
"Dan hari ini kita menggandeng teman-teman dari PT Higer Maju Indonesia untuk ikut serta menjadi mitra strategis dalam penyediaan, pengadaan dan operasional bus listrik berbasis baterai tersebut," kata Jhony dalam keterangan resmi.
Pada tahun lalu Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan setiap armada Transjakarta berupa bus listrik pada 2030.
![]() |
Sebelum menguji Higer, Transjakarta telah menguji coba dua unit bus listrik BYD selama tiga bulan sejak 6 Juli 2020. Pengujian ini dilakukan atas kerja sama dengan Bakrie Autoparts.
Selain itu diketahui pada akhir 2020 bus listrik Skywell sempat melakukan pra uji coba menjadi bus armada Transjakarta. APM Skywell, Kendaraan Listrik Indonesia, mengatakan saat itu siap melanjutkan ke tahap uji coba.
(fea)