Mobil Mitsubishi di Jepang Akan Berbasis Nissan

CNN Indonesia
Selasa, 14 Sep 2021 14:00 WIB
Logo Mitsubishi. (AFP/KAZUHIRO NOGI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mitsubishi dilaporkan berencana berhenti membuat platform baru untuk mobil yang dijual di Jepang. Sebagai gantinya, Mitsubishi bakal menggunakan platform buatan aliansinya, Nissan.

Nikkei Asia menjelaskan proyek ini akan dimulai sekitar 2026. Ini artinya semua mobil Mitsubishi di Jepang merupakan 'mobil kembar' Nissan, meski demikian Mitsubishi masih mengembangkan eksterior, interior, dan juga perlengkapan berkendara lainnya.

Platform adalah basis rancangan mobil yang merupakan pondasi untuk menentukan jenis mesin, sistem gerak, eksterior, interior, dan hal lainnya. Pengembangan platform butuh biaya sangat besar dan bisa menghabiskan ratusan juta dollar atau kira-kira setengah harga membuat mobil baru dari nol.

Atas alasan besarnya investasi yang mesti dikeluarkan, sering kali produsen memutuskan bekerja sama dengan produsen lainnya untuk menghasilkan mobil dari platform yang sama. Tujuan strategi ini untuk penghematan, jadi biaya bisa ditujukan ke hal lainnya.

Di Indonesia, praktek seperti ini sudah digunakan Daihatsu dan Toyota. Saat ini ada lima produk dari masing-masing merek yang menggunakan platform sama, yaitu Daihatsu Xenia-Toyota Avanza, Daihatsu Ayla-Toyota Agya, Daihatsu Sigra-Toyota Calya, Daihatsu Terios-Toyota Rush, dan terkini Daihatsu Rocky-Toyota Raize.

Selain itu Mitsubishi Xpander juga dijadikan basis Nissan Livina di Indonesia.

Mitsubishi merupakan satu-satunya produsen otomotif di Jepang yang menyatakan berhenti membuat platform baru untuk pasar lokal. Ini juga menjadi tanda-tanda produsen otomotif semakin sulit mempertahankan independen pengembangan mobil terkait biaya besar.

Imbas strategi itu Mitsubishi disebut bakal bisa fokus melakukan pengembangan dan investasi ke kendaraan elektrik dan teknologi lain.

Hingga Maret, Mitsubishi memiliki delapan platform namun dikatakan bakal dikurangi menjadi empat pada 2026. Dua di antaranya akan dikembangkan sendiri untuk Asia Tenggara, pasar terbesarnya saat ini.

Sedangkan dua lainnya dikembangkan bersama Nissan. Mitsubishi dan Nissan adalah bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.

Pada 2019, Mitsubishi dan Nissan berbagi 40 persen platform mereka. Kini keduanya ingin meningkatkan persentasenya.

Selama dua tahun fiskal Mitsubishi sudah mengalami kerugian, kini mereka sudah berupaya menghentikan produksi mobil yang tidak menguntungkan, termasuk Pajero pada Juli lalu.

Bujet riset dan pengembangan Mitsubishi untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2022 sebesar US$900 juta, ini 30 persen lebih rendah dibanding tahun fiskal 2019.

Selain Mitsubishi, produsen Jepang lain yang juga sudah memangkas investasi pengembangan platform adalah Subaru. Subaru telah meleburkan dua platform menjadi satu sejak 2016.

Sedangkan Honda memutuskan bekerja sama dengan General Motors untuk pengembangan mobil listrik yang dijual di Amerika Serikat. Ford berbagai platform kendaraan listrik dengan Volkswagen.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK