Hyundai Staria menawarkan dimensi panjang 5,25 meter, lebar 1,9 meter, dan tinggi 1,9 meter. Dengan ukuran itu lebih leluasa bagi desainer Hyundai menciptakan ruang kabin lega dan nyaman.
Untuk tipe ini tempat duduk yang tersedia lebih banyak yaitu sampai empat baris ke belakang. Saya coba duduk di kursi baris kedua yang menggunakan model captain seat, dan masih ada ruang lutut tersisa. Duduk di kursi baris kedua tak sulit bergerak, saya pun bisa selonjoran kaki.
Model captain seat ini hanya untuk kursi baris kedua dan ketiga dan keseluruhan kursi telah dilapisi kulit tetapi pengaturan manual, tidak seperti tipe MPV Staria tujuh penumpang berbanderol Rp1,02 miliar yang menyediakan pengaturan otomatis dengan hanya menekan tombol di samping kursi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kursi baris kedua dapat diputar 180 derajat menghadap ke belakang. Konsep itu sangat mengakomodir para bos yang melakukan rapat dadakan di dalam kabin. Rapat di dalam mobil semakin menarik dengan pencahayaan yang baik dari panoramic roof.
Selama menjadi penumpang saya dimanjakan sistem audio yang sangat nyaman di telinga. Kabinnya juga terasa kedap hasil dari peredam suara dari luar yang baik dari mobil ini.
Di samping itu kenyamanan lain yang saya rasakan pada mobil ini ada pada suspensi yang terasa lembut. Sementara dengan ukuran bodi yang besar, mobil ini minim limbung ketika menikung dengan kecepatan sedang.
![]() |
MPV Staria dilengkapi jendela buka tutup dengan cara geser untuk penumpang belakang kanan dan kiri, mirip Hyundai H-1 yang sudah lama mengaspal di Indonesia. Memang unik untuk sebuah MPV modern.
Cara buka kaca tengah penumpang harus dengan menekan panel lalu menariknya ke belakang. Jika ingin menutupnya kita harus mendorong sampai kaca tertutup rapat. "Macam angkot saja," gumam saya.
"Apa mau bos diribetin kek gitu?. Bos kan maunya tinggal pencet terus kaca terbuka," gumam saya kemudian.
Begitu juga dengan kaca samping belakang. Cara membukanya harus sedikit mengeluarkan tenaga, yakni melepas pengait, kemudian mendorong kaca keluar, kemudian memasang kembali pengaitnya agar kaca tidak tertutup.
Kedua model jendela ini juga diterapkan pada Staria versi paling mahal dengan bandrol miliaran rupiah.