Sebuah grup lazimnya melakukan sesi tanya jawab untuk mengedukasi anggotanya, terlebih sebuah grup investasi yang memerlukan banyak pengetahuan.
Pada grup Telegram penipuan ini, pertanyaan hanya akan dilayani melalui admin secara personal. Apabila kita bertanya di grup, pasti akan didiamkan atau bahkan dikeluarkan dari grup tersebut.
Grup penipuan di Telegram memiliki banyak anggota, namun lebih dari 100 orang di grup tersebut merupakan robot. Penipu menjalanankan aksinya dengan sebuah sistem yang mampu mengendalikan lebih dari 100 akun secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya saat Anda akan melakukan sebuah investasi, badan usaha tersebut akan memberikan nomor rekening badan yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga keuangan negara. Namun grup Telegram tersebut akan memberikan nomor rekening pribadi kepada calon investor.
Jadi pastikan nama pemilik sudah terdaftar di website OJK.
Cekrekening juga memberikan tips agar para masyarakat tidak menjadi korban penipuan online.
Pertama, cek legalitas perusahaan di OJK melalui www.ojk.go.id. Lalu pilih opsi IKNBdan pilih bagian fintech.
Tips kedua, cek nomor rekening dari penerima di www.cekrekening.id, lalu pilih opsi periksa rekening untuk memeriksa apakah rekening tersebut pernah diadukan atau belum.
Tips ketiga dari cekrekening adalah mempelajari terlebih dahulu modus-modus penipuan investasi secara lengkap di www.cekfintech.id
Yang terakhir adalah melaporkan grup atau channel Telegram tersebut ke pengelola melalui fitur report group pada bagian informasi grup.
(lnn/mik)