Plus Minus Gerak Roda Depan dan Belakang

CNN Indonesia
Jumat, 22 Okt 2021 07:29 WIB
Penggerak roda depan dan belakang jelas ada perbedaan dari sisi mekanikal dan jumlah komponen yang berujung pada impresi berkendara.
Ilustrasi gerak roda mobil. (Foto: Hyundai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem penggerak roda kendaraan didesain untuk kebutuhan pengendaraan. Paling banyak digunakan adalah penggerak roda depan (FWD/Front Wheel Drive) dan belakang (RWD/Rear Wheel Drive) , ini berbeda dengan sistem 4WD dan All Wheel Drive (AWD).

Untuk penggerak roda depan dan belakang jelas ada perbedaan dari sisi mekanikal dan jumlah komponen yang berujung pada impresi berkendara. Kedua sistem ini juga memiliki keunggulan dan kekurangan yang bisa mendapat toleransi oleh penggunanya.

Contoh mobil FWD adalah Xpander, Ertiga, Mobili, CR-V, Mazda CX5. Sementara RWD ada Avanza, Xenia, Rush, Terios, Innova, Fortuner, Suzuki Carry, Jimny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut plus dan minum penggerak roda depan dan belakang:

Penggerak roda depan

Sistem penggerak roda depan banyak dipakai oleh kendaraan kompak atau perkotaan. Tenaga dari mesin akan disalurkan melalui kedua roda depan.

Sistem ini memiliki keunggulan terbesar dalam hal efisiensi lantaran posisi mesin, girboks dan as roda searah dan semuanya berada di depan. Respons mesin tersalurkan dengan lebih optimal dan membuat konsumsi bensin lebih irit lantaran tenaga tidak banyak tereduksi mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit.

Karena konstruksinya lebih ringkas dan kompak, maka bobot keseluruhan mesin hingga as roda dapat dipangkas supaya lebih ringan. Selain itu, posisi mesin pada penggerak roda depan umumnya melintang (tranverse) yang memberi dampak ruang mesin dapat didesain lebih kompak guna membuat kabin lebih lega.

Dengan dimensi yang sama dengan mobil RWD, kabin mobil FWD bakal lebih luas dan nyaman. Tidak adanya poros penerus tenaga ke as roda belakang atau kerap disebut as kopel membuat lantai kabin rata dan lebih senyap karena minim vibrasi.

Meski demikian, sistem penggerak roda depan tetap memiliki kekurangan. Pertama adalah beban kerja area kaki-kaki depan mulai dari roda, kemudi, hingga suspensi lebih berat lantaran tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil ketika pengereman.

Kondisi tersebut berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen penggerak roda depan, terutama as roda yang mudah termakan usia. Perkara pengendalian, mobil penggerak roda depan lebih cenderung understeer alias tidak mau berbelok karena bobot mobil bertumpu di depan.

Lainnya adalah tantangan menanjak, di mana bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang sehingga ban depan sulit mendapatkan traksi optimal.

Plus minus penggerak roda belakang baca ke halaman selanjutnya --->>>

Penggerak roda belakang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER