TEST DRIVE

Rasa Nyetir Toyota Veloz yang Bukan Lagi Keluarga Avanza

CNN Indonesia
Kamis, 23 Des 2021 14:00 WIB
Toyota Veloz merupakan mobil baru yang tidak lagi menggunakan embel-embel Avanza.
Menguji Toyota Veloz di Bali. (Toyota Astra Motor)

Nyetir

Puas bersantai pada sisi belakang, kini saatnya menjajal Veloz sebagai pengemudi. Kesan pertama pemandangan dari bangku sopir, yaitu lebih mewah dibanding Avanza.

Beberapa fitur mewah bahkan sudah tersemat pada Veloz yang ditujukan bakal kenyamanan berkendara. Fitur ini tidak ada meski pada varian Avanza paling tinggi sekalipun.

Misalnya wireless charger di konsol tengah dan Electric Parking Brake with Brakehold yang menggantikan tuas rem parkir konvensional. Mengubah tuas rem dengan tombol juga memberi nilai tambah sehingga baris pertama terasa lebih luas dari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oh iya, duduk di balik kemudi Veloz dan Avanza baru sebetulnya tidak terasa berbeda. Namun ini tidak berlaku bila kita bandingkan dengan nyetir Avanza maupun Veloz lama.

Pandangan saya ke depan saat duduk di Veloz baru ini jelas sangat berbeda dari saat nyetir versi sebelumnya. Jok terasa lebih rendah, namun itu tidak sampai mengganggu visibilitas ke depan. Dari balik kemudi, mobil ini juga terasa lebih lebar dari sebelumnya.

Veloz di tanjakan

Berkeliling Pulau Bali dengan Veloz saya dihadapkan dengan beberapa kondisi jalan, mulai macet, lengang, jalan sempit, bahkan tanjakan terjal.

Tapi tanjakan terjal ini yang memang ditunggu, sebab ingin menguji ketangkasan Veloz yang roda penggeraknya sudah dipindah posisi ke depan.

Hasilnya, dalam beberapa kali tanjakan yang saya temui, Veloz tidak mengalami masalah berarti buat saya. Mobil ini tetap menyanggupi permintaan kaki saya saat menekan gas menyesuaikan kebutuhan medan jalan saat itu.

Kondisi tanjakan saat itu terbilang terjal dan panjang, namun kondisinya lengang dan aspal kering alias tidak bekas hujan. Hal itu mungkin membantu ban mendapat traksi maksimal ditambah lagi tidak macet sehingga perjalanan tanpa stop n go.

Selain melalui jalan menanjak, Veloz baru juga terbilang mumpuni saat diajak ngebut atau menyalip kendaraan lain. Sementara CVT yang kini digunakan Veloz terasa memberi kesan 'halus' sehingga tidak ada lagi sensasi menghentak seperti saat penggunaan transmisi matik konvensional.

Perlu diketahui mesin Veloz 1.500 cc tidak banyak berubah. Menurut perusahaan mereka hanya memberi penyesuaian lantaran kini Veloz sudah menggunakan platform baru.

Veloz masih menggunakan mesin berkode 2NR-VE 1.496 cc 4 silinder yang menghasilkan tenaga 104,5 hp dan torsi 137,2 Nm.

Selain itu, sama seperti Avanza, Veloz juga punya fitur keselamatan yang membuatnya lebih cerewet yaitu Toyota Safety Sense (TSS).

Toyota velozMenguji Toyota Veloz di Bali. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)

TSS pada all new Veloz ini terdiri dari empat fitur keselamatan. Fitur pertama adalah Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking, Pedal Missoperation Control, Lane Departure Warning and Lane Departure Prevention, dan Front Departure Alert.

Fitur ini bekerja secara otomatis membantu meningkatkan aktivitas mengemudi.

Misalnya saat saya hendak pindah jalur, sistem akan bersuara dan mengoreksi kemudi untuk kembali ke jalur aman. Jika ingin fitur itu diam sedari awal saya harus menyalakan sein sebelum pindah lajur.

Kemudian mobil ini juga memberi peringatan bila ada pengguna jalan di sebelah kanan atau kiri. Tidak pernah terbayangkan memang bila Toyota bakal menyematkan fitur demikian pada mobil sekelas Veloz, bahkan Avanza saat ini.

Selama di Bali, saya dan rekan lainnya telah menyusuri ratusan kilometer perjalanan. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar berdasarkan catatan MID sempat menembus 15 km per liter.

Kesimpulan

Veloz yang meluncur pada November lalu tengah memulai ukiran riwayatnya sendiri di Indonesia. Walau begitu Toyota punya pekerjaan rumah yang mungkin agak rumit, yaitu mengubah pemikiran masyarakat bahwa Veloz bukan lagi Avanza, meski dirancang memakai basis serupa.

Hanya waktu nanti yang akan menentukan apakah Veloz bisa punya citra eksklusif yang terpisah dari Avanza.

Kendala lain yang perlu juga jadi perhatian yakni soal harga sebab Veloz saya rasa sudah melewati batas psikologis masyarakat untuk low MPV, yaitu nyaris Rp300 juta.

Perlu dicatat harga jual Veloz saat ini tanpa dikenakan PPnBM, bisa jadi banderolnya tembus Rp300 juta bila kena tarif PPnBM normal.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER