Penjualan Mobil Drop Awal Tahun Tanpa Kepastian Diskon PPnBM

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jan 2022 15:50 WIB
Pemerintah sudah memberi wacana pemberian diskon PPnBM pada tahun ini, namun sudah tiga pekan berjalan para APM menjual mobil baru dengan harga normal.
Ilustrasi penjualan mobil baru. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan masyarakat condong bersikap wait and see membeli mobil baru pada awal tahun lantaran belum ada kepastian perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Pemerintah telah memberikan diskon PPnBM untuk 36 mobil baru pada tahun lalu yang berakhir pada 31 Desember. Mulai 1 Januari 2022 tarif PPnBM kembali normal, yaitu mengacu pada aturan baru PPnBM emisi, yang membuat harga mobil baru naik cukup signifikan.

Asosiasi perusahaan industri otomotif dalam negeri, Gaikindo, sejak akhir tahun lalu sudah mengungkap permintaan kepada pemerintah agar memberikan lagi diskon PPnBM pada 2022, yang besarannya bisa diberikan bertahap, agar masyarakat tidak kaget lonjakan harga mobil baru mulai 1 Januari 2022, yang dikatakan berpotensi menggusur minat beli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga dua pekan awal 2022 berjalan tidak ada kepastian soal pemberian lanjutan diskon PPnBM. Namun pada akhir pekan lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengungkap Presiden Jokowi sudah menyetujui perpanjangan diskon PPnBM.

Airlangga menjelaskan diskon PPnBM akan diberikan bertahap pada produk Low Cost Green Car (LCGC) dan mobil harga Rp200 juta - Rp250 juta.

LCGC yang mulai tahun ini dikenakan tarif PPnBM sebesar 3 persen mendapat keringanan berupa potongan 100 persen hingga menjadi gratis pada kuartal satu. Kemudian tarif PPnBM yang dibayar pada kuartal dua sebesar 1 persen, dan pada kuartal tiga sebesar 2 persen, lalu pada kuartal empat tarifnya menjadi normal lagi 3 persen.

Kemudian untuk mobil harga Rp200 juta - Rp250 juta yang dikenakan tarif PPnBM 15 persen mendapat diskon 50 persen sehingga hanya membayar 7,5 persen selama kuartal satu. Pada kuartal kedua tidak ada lagi diskon sehingga tarifnya normal 15 persen.

Sejauh ini, hingga memasuki pekan ketiga Januari, belum ada aturan resmi tentang kebijakan ini yang diterbitkan, artinya harga mobil di pasaran belum berubah menjadi lebih murah.

Wait and see

Selama aturan diskon PPnBM untuk tahun ini belum diberlakukan, Agus bilang masyarakat memilih menunggu membeli mobil baru. Hal ini telah menyebabkan pesanan mobil baru turun sejak awal tahun.

"Segmen LCGC dan mobil di bawah Rp250 juta sangat sensitif terhadap harga sehingga sebelum adanya kepastian perpanjangan insentif PPnBM DTP ini masyarakat lebih memilih wait and see yang menyebabkan penurunan purchase order dalam beberapa minggu terakhir," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (18/1).

Penurunan pemesanan mobil baru pada awal Januari juga diakui salah satu produsen, Honda Prospect Motor, yang mengatakan jumlahnya pada periode 1-9 Januari anjlok 50 persen dibanding periode sama pada Desember 2020.

Pada tahun lalu ada sembilan model Honda yang dijual dengan diskon PPnBM, namun mulai 1 Januari 2022 permintaan menurun lantaran harganya melonjak sebab dikenakan tarif normal.

Agus menjelaskan Kementerian Perindustrian sedang membahas syarat untuk mobil mana saja yang mendapatkan diskon PPnBM pada tahun ini terkait local purchace komponen.

Pada kebijakan diskon PPnBM yang berlaku tahun lalu, pemerintah memberikannya kepada mobil-mobil produksi lokal dengan local purchase komponen sebesar minimal 60 persen. Belum ada kepastian apakah syarat itu akan semakin tinggi atau tidak.

Produk LCGC yang ada saat ini memiliki rata-rata local purchase komponen di atas 85 persen. Sedangkan mobil harga Rp200 juta - Rp250 juta, misalnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, kandungan lokalnya juga sudah di atas 80 persen.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER